Kementerian Pertanian Menanti Arahan Presiden Prabowo Subianto Terkait Ekspansi Penanaman Kelapa
Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini tengah mempersiapkan strategi untuk meningkatkan produksi kelapa nasional. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mengenai rencana penanaman kelapa skala besar.
Kementan telah melakukan pemetaan lahan potensial yang dinilai cocok untuk pengembangan perkebunan kelapa. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk menggenjot produksi kelapa guna memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Amran Sulaiman menyatakan bahwa peningkatan produksi kelapa ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, terutama melalui peningkatan devisa dari ekspor kelapa.
"Kami sudah petakan. Kami tinggal menunggu Bapak Presiden, sudah minta dikembangkan," ujar Amran kepada awak media di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (22/5/2025).
Rencana penanaman baru dan peremajaan itu dilakukan karena permintaan kelapa sedang meningkat.
Lonjakan harga kelapa bulat yang sempat mencapai Rp 30.000 per butir sebelum Lebaran menjadi salah satu indikator tingginya permintaan pasar. Meskipun harga saat ini mengalami sedikit penurunan menjadi sekitar Rp 20.000 per butir, namun angka ini masih dianggap menguntungkan bagi petani kelapa. Seorang pedagang kelapa di Pasar Palmerah, Nurdin (65), mengungkapkan bahwa harga kelapa yang dijualnya bervariasi, tergantung pada peruntukannya. Kelapa yang akan diolah menjadi santan dijual dengan harga lebih tinggi dibandingkan kelapa yang dijual untuk konsumsi langsung.
Nurdin juga menambahkan bahwa pasokan kelapa dari Lampung, sebagai salah satu sentra penghasil kelapa utama, mengalami penurunan. Hal ini turut mempengaruhi fluktuasi harga kelapa di pasar.
Kementan berharap dengan adanya arahan yang jelas dari Presiden terpilih, program peningkatan produksi kelapa ini dapat segera direalisasikan. Langkah-langkah strategis seperti penanaman baru, peremajaan perkebunan, dan peningkatan kualitas produk diharapkan dapat meningkatkan daya saing kelapa Indonesia di pasar global. Upaya ini diharapkan tidak hanya menguntungkan petani kelapa, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.