NU Mendukung Inisiatif Prabowo untuk Palestina: Pembuka Jalan Dialog Konstruktif

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif Presiden Prabowo Subianto dalam upaya memberikan bantuan kepada Palestina. Dukungan ini didasarkan pada keyakinan bahwa solusi konflik Palestina-Israel memerlukan pendekatan yang inovatif, yang mendorong dialog dan memberikan tekanan yang terukur kepada semua pihak yang terlibat.

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, menekankan bahwa Indonesia memiliki amanat konstitusional yang jelas untuk terus berjuang membantu bangsa Palestina. Amanat ini tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945, yang mewajibkan negara untuk berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dunia dan membela hak-hak bangsa yang tertindas.

"Indonesia tidak boleh berhenti berupaya membantu bangsa Palestina. Membantu Palestina adalah mandat undang-undang," tegas Gus Yahya, saat menyampaikan keterangan di Kantor PBNU, Jakarta Pusat.

Gus Yahya mengakui kompleksitas situasi yang dihadapi Palestina saat ini. Mengingat hal itu, PBNU mengapresiasi usulan Presiden Prabowo untuk mengevakuasi sementara warga Gaza ke Indonesia sebagai langkah awal dalam membuka ruang dialog yang lebih luas.

"Usulan Presiden Prabowo untuk mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia adalah sesuatu yang patut diapresiasi. Usulan ini bukanlah tujuan akhir, melainkan titik awal untuk membuka pembicaraan yang lebih konstruktif dengan berbagai negara dalam upaya mencari solusi yang komprehensif bagi warga Palestina," jelas Gus Yahya.

Ia menambahkan, Indonesia tidak dapat menyelesaikan masalah Palestina sendirian. Usulan relokasi yang disampaikan Prabowo diharapkan dapat memicu serangkaian perundingan dengan berbagai pihak terkait, sehingga menghasilkan solusi yang berkelanjutan.

"Tidak mungkin Indonesia bertindak sendiri. Diperlukan kesepakatan dari seluruh pihak yang terlibat. Prabowo berupaya memanfaatkan momentum yang ada, agar ada sesuatu yang memulai dan membuka pembicaraan dengan berbagai pihak," kata Gus Yahya.

Gus Yahya menjelaskan, usulan Prabowo tersebut mencakup berbagai isu penting, seperti jaminan keamanan tanah air Palestina, perbaikan kondisi kehidupan warga Palestina yang memprihatinkan, dan peningkatan hubungan Palestina dengan negara-negara lain.

"Semua isu terkait ada di situ, di dalam pernyataan relokasi itu. Saya kira pernyataan Presiden Prabowo cerdik," ungkapnya.

Ia juga menekankan, jika semua pihak hanya memberikan kecaman tanpa tindakan nyata, kondisi di Palestina tidak akan pernah berubah. Oleh karena itu, inisiatif Prabowo diharapkan dapat menjadi titik awal untuk proses negosiasi yang lebih konstruktif.

"Bicara soal Palestina, harus ada bahan untuk negosiasi. Siapa yang menjamin tanah airnya tidak hilang, maka prosesnya akan bergulir karena ada sesuatu yang memulai. Mohon jangan berhenti, harus diproses terus," pungkas Gus Yahya.

Inisiatif Presiden Prabowo untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza, Palestina ke Indonesia sebelumnya telah diungkapkan saat kunjungan ke beberapa negara di Timur Tengah. Meskipun demikian, usulan ini telah menimbulkan berbagai reaksi pro dan kontra di kalangan masyarakat.