Nestapa Jorge Martin di Awal Debut Aprilia: Rentetan Cedera Mengkhawatirkan
Musim debut Jorge Martin bersama tim Aprilia di MotoGP 2025 diwarnai serangkaian insiden yang mengakibatkan cedera parah. Alih-alih berpacu di lintasan, pebalap Spanyol itu lebih sering menghabiskan waktu di rumah sakit akibat kecelakaan yang dialaminya.
Kiprah Martin bersama Aprilia telah diwarnai kemalangan sejak sesi tes pramusim. Dilansir dari Marca, Martin telah mengalami total 19 patah tulang dalam kurun waktu 67 hari.
Awalnya, Martin mengalami kecelakaan saat tes pramusim di Sepang pada 5 Februari 2025. Pada hari pertama tes, ia mengalami dua kali crash, dengan insiden terparah terjadi ketika ia terlempar dari motor dan mendarat dengan keras di aspal. Akibatnya, Martin menderita empat patah tulang, yaitu satu di tangan kanan (metakarpal) dan tiga di kaki kiri (metakarpal ketiga, keempat, dan kelima). Tindakan operasi hanya dilakukan pada bagian tangan.
Setelah menjalani pemulihan, Martin berencana untuk kembali berlaga di MotoGP Thailand. Namun, nasib buruk kembali menimpanya. Ia kembali terjatuh saat sesi latihan menjelang seri pertama di Thailand. Kecelakaan tersebut menyebabkan lebih banyak patah tulang, termasuk cedera kompleks di pergelangan tangannya.
Sebelumnya, pada 24 Februari, Martin berlatih dengan motor Supermoto di sirkuit karting di Lleida. Saat itu, ia mengalami empat patah tulang, yaitu tiga di tangan kiri (radius distal bergeser, scaphoid, dan triquetrum) dan satu patah tulang kalkaneus di pergelangan kaki kirinya. Rentetan cedera ini memaksa Martin untuk absen di tiga seri awal, yaitu Thailand, Argentina, dan Amerika Serikat. Setelah mendapat lampu hijau dari tim medis, Martin akhirnya bisa menjalani debut bersama Aprilia di balapan malam Lusail.
GP Qatar menjadi ajang pertama bagi Martin untuk beraksi bersama Aprilia, meskipun masih merasakan sakit akibat cedera. Sayangnya, nasib buruk kembali menimpanya. Ia terjatuh pada lap ke-14 di Sirkuit Losail Qatar pada 13 April. Insiden itu terjadi di tikungan 12 dalam kecepatan tinggi, di mana Martin kehilangan kendali dan nyaris terlindas oleh motor Fabio Di Giannantonio. Martin terlepas dari motornya dan tergelincir jauh di lintasan. Akibat kecelakaan itu, ia mengalami patah tulang rusuk kanan posterior, yaitu delapan lengkung kosta posterior dan tiga lengkung lateral kanan.
Selain patah tulang rusuk, tim medis MotoGP yang dipimpin oleh Dr. Angel Charte juga mengabarkan bahwa Martin menderita trauma dada dan cedera paru-paru, termasuk pneumotoraks (gelembung udara) dan hemotoraks (darah di rongga dada), atau hemopneumotoraks.
Kondisi ini mengharuskan Martin untuk tetap berada di Doha hingga fungsi paru-parunya stabil dan selang medis dapat dilepas. Ia kemudian dipindahkan ke Spanyol dengan pesawat khusus yang dilengkapi peralatan medis. Di Spanyol, Martin akan menjalani terapi manajemen nyeri, fisioterapi pernapasan, dan pemantauan kardiovaskular berkelanjutan.
Martin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan. "Ini adalah hari-hari yang sulit, tetapi sekarang saya mulai bisa bergerak sedikit lebih banyak dan merasa lebih baik, meskipun rasa sakitnya masih terasa. Saya ingin berterima kasih kepada Aprilia, para penggemar, dan semua orang yang telah membantu saya. Saya akan terus berjuang untuk menjadi salah satu yang terkuat yang pernah ada," ujarnya.
Daftar Cedera Jorge Martin:
- 5 Februari 2025 (Tes Pramusim Sepang):
- Patah tulang metakarpal tangan kanan
- Patah tulang metakarpal ketiga kaki kiri
- Patah tulang metakarpal keempat kaki kiri
- Patah tulang metakarpal kelima kaki kiri
- 24 Februari 2025 (Latihan Supermoto di Lleida):
- Patah tulang radius distal bergeser tangan kiri
- Patah tulang scaphoid tangan kiri
- Patah tulang triquetrum tangan kiri
- Patah tulang kalkaneus pergelangan kaki kiri
- 13 April 2025 (GP Qatar):
- Patah tulang rusuk kanan posterior (delapan lengkung kosta posterior dan tiga lengkung lateral kanan)
- Cedera Tambahan:
- Trauma dada
- Cedera paru-paru
- Pneumotoraks
- Hemotoraks (hemopneumotoraks)