Anak Muda Malaysia Taklukkan Jepang dengan Bisnis Oleh-Oleh Halal: Kisah Inspiratif Muhammad Mukmin

Dari Frustrasi Mencari Oleh-Oleh Halal Hingga Mendirikan Halalu Foods

Kisah inspiratif datang dari Muhammad Mukmin Muhammad Faris, seorang pemuda berusia 24 tahun asal Malaysia yang berhasil mendirikan Halalu Foods di Jepang. Perusahaan ini hadir sebagai solusi atas kesulitan yang dialami Mukmin dan keluarganya saat mencari oleh-oleh makanan halal khas Jepang. Berawal dari pengalaman pribadi, Mukmin melihat peluang besar dalam menyediakan produk halal bagi wisatawan muslim di Jepang.

Mukmin menceritakan, saat keluarganya berkunjung ke Jepang ketika ia sedang menempuh pendidikan, mereka kesulitan mencari suvenir halal yang otentik dan bisa dibanggakan. Pengalaman ini memicu ide bisnis yang kemudian diwujudkan dalam bentuk Halalu Foods, sebuah merek halal yang berbasis di Kyoto dan memiliki visi menjadi produsen suvenir makanan bersertifikasi halal pertama di Jepang. Lebih dari sekadar bisnis, Mukmin melihat usahanya sebagai jembatan budaya yang membuktikan bahwa nilai-nilai agama dapat berjalan selaras dengan dunia kewirausahaan modern.

Perjalanan dari Mahasiswa Biologi Menuju Pengusaha Sukses

Perjalanan Mukmin menuju kesuksesan tidaklah mudah. Awalnya, ia bahkan tidak fasih berbahasa Jepang. Momen penting terjadi saat ia melihat dua gadis Jepang kesulitan dengan loker di Universal Studios Singapura. Mukmin ingin membantu, namun terkendala bahasa. Pengalaman ini mendorongnya untuk belajar bahasa Jepang dan akhirnya melanjutkan pendidikan di Universitas Utsunomiya dengan jurusan biologi. Namun, minatnya kemudian beralih ke bidang makanan, budaya, dan keterkaitan keduanya.

Perjumpaannya dengan seorang pengusaha Jepang menjadi titik balik. Pengusaha tersebut terkesan dengan kemampuan bahasa dan ketertarikan Mukmin pada budaya Jepang. Diskusi santai berujung pada tawaran untuk menjembatani Jepang dengan negara lain. Mukmin kemudian menceritakan tentang minimnya ketersediaan suvenir halal di Jepang, yang dilihat sebagai peluang besar mengingat popularitas wisata muslim yang terus meningkat.

Halalu Foods: Menjembatani Budaya dan Memenuhi Kebutuhan Muslim di Jepang

Dengan keyakinan penuh, Mukmin mendirikan Halalu Foods. Produk pertama yang akan diluncurkan adalah biskuit Jepang halal yang dibuat dengan bahan-bahan lokal dan keahlian para pengrajin Jepang. Biskuit ini juga akan dilengkapi dengan sertifikasi halal. Mukmin ingin Halalu Foods menjadi merek yang bermakna bagi umat Muslim, memberikan mereka kesempatan untuk menikmati budaya Jepang tanpa rasa khawatir.

Meskipun menghadapi tantangan sebagai warga negara asing dan pengusaha muda di Jepang, Mukmin tidak menyerah. Ia bekerja keras setiap hari, mulai dari salat Subuh, membaca buku di kereta, hingga bekerja seharian penuh. Malam harinya, ia fokus pada pembuatan konten, perencanaan bisnis, dan rapat.

Investasi dan Tanggung Jawab

Untuk memulai Halalu Foods, Mukmin menghabiskan dana yang tidak sedikit, sekitar Rp 385 juta. Beruntungnya, ia mendapatkan dukungan dari investor yang percaya pada visinya. Namun, ia tetap merasa bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Mukmin belajar banyak tentang budaya bisnis Jepang, termasuk pentingnya setiap detail, cara membungkuk, dan bertukar kartu nama.

Menjadi seorang Muslim yang taat di Jepang juga memiliki tantangan tersendiri. Namun, Mukmin tetap menjalankan kewajibannya, seperti salat lima waktu dan berpuasa di bulan Ramadan. Ia memanfaatkan aplikasi seperti Tokyo Muslim Guide dan mengikuti influencer makanan halal untuk memudahkannya.

Visi dan Harapan

Produk pertama Halalu Foods, biskuit Jepang halal, saat ini sedang dalam tahap pengembangan. Mukmin berharap Halalu Foods akan dikenal sebagai merek suvenir halal terbaik di Jepang, bukan yang terbesar atau paling trendi, tetapi yang paling bermakna. Ia yakin bahwa dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, visinya akan segera terwujud.