Presiden terpilih, Prabowo Subianto, menerima kunjungan Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato' Seri Ahmad Zahid Hamidi, di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Selasa (22/4/2025). Pertemuan bilateral yang berlangsung tertutup selama hampir dua jam ini, dimulai pukul 15.45 WIB, membahas berbagai isu krusial, mulai dari potensi dampak kebijakan tarif impor yang digagas oleh mantan Presiden AS, Donald Trump, hingga upaya kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil di Gaza.

Dalam pernyataan persnya usai pertemuan, Prabowo menggambarkan suasana pertemuan yang hangat dan konstruktif. Ia menyampaikan apresiasi atas kunjungan sahabat lamanya, Dato' Ahmad Zahid Hamidi, dan menyebut pertemuan ini sebagai ajang bertukar pandangan mengenai berbagai isu penting yang menjadi perhatian bersama.

"Pertemuan ini adalah ajang nostalgia sekaligus forum diskusi yang produktif," ujar Prabowo. "Kami bertukar pikiran mengenai isu-isu global yang mendesak, tantangan ekonomi yang kita hadapi, serta potensi peningkatan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia di berbagai bidang."

Salah satu isu yang mencuat dalam pertemuan tersebut adalah potensi dampak kebijakan tarif impor yang diusung oleh Donald Trump. Prabowo mengakui bahwa isu ini menjadi perhatian dunia dan turut menjadi bagian dari diskusi dengan Wakil PM Malaysia.

"Bagaimana mungkin kita tidak membahas isu ini?" tanya Prabowo. "Ini adalah isu global yang menjadi perhatian seluruh negara."

Selain isu ekonomi, pertemuan ini juga membahas situasi kemanusiaan yang memprihatinkan di Gaza. Prabowo menegaskan bahwa Indonesia dan Malaysia memiliki perhatian khusus terhadap isu ini, mengingat mayoritas penduduk kedua negara adalah Muslim.

"Kami membahas berbagai opsi untuk membantu warga Gaza," kata Prabowo. "Sebagai negara dengan populasi Muslim yang signifikan, kami merasa terpanggil untuk memberikan kontribusi positif dalam meringankan penderitaan mereka."

Secara keseluruhan, pertemuan antara Presiden Prabowo dan Wakil PM Malaysia ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk memperkuat hubungan bilateral dan bekerja sama dalam mengatasi berbagai tantangan global. Fokus pada isu-isu seperti kebijakan tarif internasional dan krisis kemanusiaan di Gaza menunjukkan kepedulian Indonesia dan Malaysia terhadap stabilitas ekonomi global dan nilai-nilai kemanusiaan universal.

Beberapa poin yang dibahas dalam pertemuan tersebut meliputi:

• Isu Tarif Trump: Potensi dampak kebijakan tarif impor yang digagas oleh Donald Trump terhadap ekonomi global dan regional.
• Evakuasi Warga Gaza: Upaya kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil dari Gaza dan memberikan bantuan kemanusiaan.
• Kerja Sama Bilateral: Peningkatan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia di berbagai bidang, termasuk ekonomi, perdagangan, dan investasi.
• Isu-isu Global: Berbagai isu global yang menjadi perhatian bersama, seperti perubahan iklim, terorisme, dan keamanan maritim.