Presiden Prabowo dan Wakil PM Malaysia Bahas Dampak Tarif Impor AS terhadap Ekonomi Regional
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima kunjungan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Sri Ahmad Zahid Bin Hamidi, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada hari Selasa (22/4/2025). Pertemuan ini menjadi wadah diskusi intensif mengenai berbagai isu strategis, termasuk dampak kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Amerika Serikat terhadap perekonomian global dan regional.
Dalam keterangan persnya usai pertemuan, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa pertemuan tersebut juga menjadi ajang silaturahmi dan bernostalgia dengan Datuk Sri Ahmad Zahid Bin Hamidi sebagai sahabat lama. Selain mempererat hubungan personal, kedua pemimpin bertukar pandangan mendalam mengenai dinamika perekonomian global yang terus berkembang, serta potensi peningkatan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Malaysia.
Salah satu fokus utama dalam pertemuan tersebut adalah pembahasan mengenai kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump. Kebijakan ini dinilai memiliki implikasi signifikan terhadap perdagangan internasional dan berpotensi mempengaruhi stabilitas ekonomi di berbagai negara, termasuk Indonesia dan Malaysia.
"Bagaimana mungkin kita tidak membahasnya? Isu ini sedang menjadi perhatian utama di seluruh dunia," ujar Presiden Prabowo, menekankan pentingnya pembahasan mengenai kebijakan tarif impor tersebut. Meskipun enggan memberikan rincian spesifik mengenai substansi diskusi terkait tarif impor, pernyataan Presiden Prabowo mengindikasikan bahwa isu ini menjadi perhatian serius bagi kedua negara.
Sebagai informasi, Indonesia dan Malaysia termasuk di antara negara-negara yang terkena dampak kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Amerika Serikat. Indonesia menghadapi tarif resiprokal hingga 32%, sementara Malaysia dikenakan tarif sebesar 24%. Meskipun penerapan tarif tersebut sempat ditunda selama tiga bulan, pemerintah Amerika Serikat tetap memberlakukan tarif proteksionisme sebesar 10% terhadap berbagai negara, termasuk Indonesia dan Malaysia.
Pertemuan antara Presiden Prabowo dan Wakil Perdana Menteri Malaysia ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk terus menjalin komunikasi dan kerja sama dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Diharapkan, melalui dialog dan koordinasi yang erat, Indonesia dan Malaysia dapat meminimalkan dampak negatif dari kebijakan proteksionisme dan memperkuat kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan.