Kalimantan Selatan Inisiasi Program Dapur Gizi Gratis dengan Anggaran 3 Miliar Rupiah

Kalimantan Selatan memulai langkah penting dalam upaya peningkatan gizi masyarakat dengan pembangunan dapur makan bergizi gratis (MBG) pertama di provinsi tersebut. Proyek ini berlokasi di Jalan Salak, Banjarbaru, dan didanai dengan anggaran sebesar 3 miliar rupiah.

Pembangunan fasilitas dapur gizi ini diprakarsai oleh Polda Kalimantan Selatan. Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Rosyanto Yudha Hermawan, menjelaskan bahwa program ini akan menyasar anak-anak sekolah yang berada dalam radius enam kilometer atau sekitar 20 menit dari lokasi dapur. Jangkauan ini ditentukan berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang merekomendasikan area layanan makanan bergizi gratis dalam radius tersebut.

Lebih lanjut, Irjen Rosyanto Yudha Hermawan merinci bahwa dapur gizi ini akan melayani 3.202 peserta didik setiap jam makan siang. Penerima manfaat meliputi:

  • Tiga sekolah PAUD dengan total 144 siswa.
  • Enam sekolah dasar (SD/MI) dengan total 1.706 siswa.
  • Dua sekolah menengah pertama (SMP/MTS) dengan total 1.146 siswa.
  • Satu sekolah menengah atas (SMA) dengan total 77 siswa.
  • Satu pondok pesantren dengan 129 santri.

"Manfaat dari program ini sangat signifikan, termasuk pencegahan dan penanggulangan stunting, serta penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak," ungkap Irjen Rosyanto Yudha Hermawan.

Banjarbaru dipilih sebagai lokasi pertama untuk pembangunan dapur gizi ini. Namun, Irjen Rosyanto Yudha Hermawan menambahkan bahwa program serupa akan diperluas ke wilayah lain di Kalimantan Selatan, seperti Tabalong dan Tanah Bumbu.

Anggaran sebesar 3 miliar rupiah yang dialokasikan untuk pembangunan dapur gizi ini berasal dari dana hibah Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Proses pengerjaan proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu satu setengah bulan. Dana tersebut mencakup pembangunan fisik dapur, pengadaan peralatan dapur lengkap, serta kendaraan operasional.

Irjen Rosyanto Yudha Hermawan berharap bahwa kehadiran dapur gizi ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitar, khususnya anak-anak, ibu menyusui, dan ibu hamil.

Karo Logistik Polda Kalsel, Kombes Mukhamad Safei, menambahkan bahwa pembangunan dapur gizi ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak, santri, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Dapur gizi Polda Kalsel dibangun di atas lahan seluas 1.250 meter persegi (25 x 50 meter) dengan luas bangunan sebesar 400 meter persegi (20 x 20 meter). Bangunan ini menggunakan sistem modular/knockdown yang tidak permanen.