Nindri Rahmawati Herna: Mendobrak Dominasi Pria di Dunia Perkeretaapian
Nindri Rahmawati Herna, seorang Customer Service On Train (CSOT) di PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), membuktikan bahwa dunia perkeretaapian bukan hanya milik kaum pria. Di usia 26 tahun, Nindri dengan gigih menepis stereotip gender yang masih melekat kuat di masyarakat.
Stereotip yang menyebut bahwa sektor transportasi lebih cocok untuk pria justru menjadi motivasi bagi Nindri untuk menunjukkan kemampuannya. Baginya, perempuan juga memiliki kompetensi yang sama untuk berkontribusi dalam memberikan pelayanan terbaik di transportasi publik, khususnya kereta api.
Ketertarikan Nindri pada dunia perkeretaapian telah tumbuh sejak lama. Ia selalu melihat pekerjaan lapangan di sektor ini sebagai tantangan yang menarik. Impian untuk bekerja di lingkungan yang dinamis dan penuh aksi akhirnya membawanya mendaftar dan diterima sebagai CSOT.
Nindri, yang berasal dari Bandung, kini menetap di Bekasi. Setiap hari, ia bertugas melayani penumpang KRL Jabodetabek di rute Cikarang-Bekasi-Tangerang. Profesi CSOT menuntut kondisi fisik yang prima. Nindri harus bekerja di dalam gerbong kereta yang terus bergerak, menghadapi kebisingan, dan selalu siap siaga dalam situasi darurat.
Tugasnya meliputi menyampaikan informasi kepada penumpang mengenai pemberhentian dan keberangkatan kereta, serta melakukan pengecekan armada sebelum beroperasi. Namun, bagi Nindri, tantangan terbesar dalam pekerjaannya justru berasal dari aspek sosial.
Stigma dan persepsi sosial menjadi rintangan utama yang harus dihadapi. Meskipun di beberapa tempat perempuan diterima dengan baik dalam profesi CSOT karena erat kaitannya dengan pelayanan, masih ada anggapan bahwa perempuan seharusnya fokus mengurus rumah tangga. Akibatnya, karier perempuan seringkali dipandang sebelah mata.
Nindri percaya bahwa cara terbaik untuk melawan stereotip gender di dunia kerja adalah dengan menunjukkan kemampuan melalui tindakan nyata. Pembuktian dari dalam diri akan memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan hanya berdebat secara verbal.
Untuk mengatasi stereotip, Nindri menekankan pentingnya memahami stereotip itu sendiri, mengambil tindakan nyata, mengikuti pelatihan kesetaraan gender, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, dan mendukung kebijakan yang adil bagi semua gender.
Di tengah kesibukannya sebagai CSOT, Nindri memberikan semangat kepada perempuan lain untuk tetap mandiri dan berkarya. Ia mengajak perempuan untuk terus berkarya dengan semangat dan profesionalisme, serta tidak ragu untuk menunjukkan potensi diri. Nindri percaya bahwa perempuan dapat produktif di luar rumah dan tetap menjalankan perannya sebagai seorang perempuan di dalam keluarga.
Nindri Rahmawati Herna telah membuktikan bahwa perempuan mampu mendobrak dominasi pria di dunia perkeretaapian. Dengan semangat, kerja keras, dan dedikasinya, ia menjadi inspirasi bagi perempuan lain untuk meraih impian dan berkontribusi dalam berbagai bidang.