Pemkab Brebes Siapkan Lokasi Relokasi Bagi Warga Terdampak Tanah Bergerak di Sirampog
Pemerintah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, bergerak cepat dalam menangani dampak tanah bergerak yang melanda Desa Mendala, Kecamatan Sirampog. Dua lokasi potensial untuk relokasi warga yang rumahnya rusak akibat bencana tersebut telah disiapkan.
Kedua lahan tersebut berlokasi di Desa Buniwah dan Desa Manggis, yang juga berada di Kecamatan Sirampog. Namun, sebelum lahan tersebut dapat digunakan, Pemerintah Kabupaten Brebes masih menunggu hasil kajian kelayakan dari Badan Geologi. Kajian ini penting untuk memastikan keamanan dan kesesuaian lahan bagi pembangunan hunian baru.
Dani Asmoro, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perwaskim) Brebes, menjelaskan bahwa apabila hasil kajian Badan Geologi menunjukkan lahan tidak layak, pihaknya akan segera mencari alternatif lokasi lain. Tim dari Badan Geologi dijadwalkan akan segera turun ke lokasi untuk melakukan penilaian.
"Badan Geologi besok datang ke lokasi untuk mengkajinya. Nanti kita tunggu hasilnya. Jika laik akan jadi lahan relokasi, tapi jika tidak akan cari alternatif lain," ujar Dani, Selasa (22/4/2025).
Lahan di Desa Buniwah, yang disiapkan oleh kelompok masyarakat (Pokmas), memiliki luas sekitar 16.000 meter persegi, sementara lahan di Desa Manggis seluas 9.000 meter persegi. Rencananya, di lokasi relokasi akan dibangun perumahan yang dilengkapi dengan fasilitas umum, termasuk akses jalan yang memadai. Pemerintah kabupaten akan memfasilitasi kajian kelaikan lahan.
Sembari menunggu proses relokasi permanen, warga terdampak akan ditempatkan di hunian sementara (Huntara) yang akan dibangun oleh BPBD Brebes di depan Kantor Desa Mendala. Langkah ini diambil untuk memberikan tempat tinggal yang layak dan aman bagi warga selama masa transisi.
Kepala Desa Mendala, Muhamad Basori, mengungkapkan bahwa lokasi relokasi berjarak sekitar 5 kilometer dari area terdampak tanah bergerak. Relokasi ini menjadi solusi penting untuk memindahkan warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah yang terus berlangsung.
Berdasarkan data terbaru, terdapat 124 kepala keluarga (KK) yang akan direlokasi. Jumlah ini kemungkinan dapat bertambah, mengingat pergerakan tanah masih aktif dan berpotensi menyebabkan kerusakan lebih lanjut. Data sementara mencatat 124 keluarga yang memerlukan tempat tinggal baru.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa sekitar seratus rumah warga mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah di Desa Mendala. Bencana ini dipicu oleh curah hujan tinggi yang melanda wilayah Brebes selatan selama beberapa hari terakhir, mencapai puncaknya pada Kamis (17/4/2025). Kerusakan terparah terjadi di Dukuh Krajan, Karanganyar, Babakan, dan Cupang Bungur.
Cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi di kawasan lereng Gunung Slamet diperkirakan masih akan berlanjut. Pemerintah daerah mengimbau warga yang masih tinggal di sekitar lokasi tanah bergerak untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.