Aksi Vandalisme Kaktus di Kebun Raya Bogor Mencoreng Nama Baik Konservasi

Vandalisme Mengancam Koleksi Kaktus Kebun Raya Bogor

Kebun Raya Bogor, sebuah oase konservasi di jantung kota, tercoreng oleh tindakan vandalisme yang tidak bertanggung jawab. Koleksi kaktus yang berharga, menjadi sasaran aksi corat-coret oleh dua orang pengunjung yang tidak menghargai nilai-nilai pelestarian alam. Insiden ini terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial, memicu kecaman dari berbagai pihak.

Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang pria dengan santainya menggoreskan nama 'Adi+Santo' pada permukaan kaktus menggunakan sebuah benda tajam. Tindakan ini tidak hanya merusak estetika tanaman, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan dan kelangsungan hidup kaktus tersebut. Rekannya, terlihat merekam aksi vandalisme tersebut, seolah mendukung tindakan yang jelas-jelas merugikan.

General Manager PT Mitra Natura Raya, Zainal Arifin, sebagai pengelola Kebun Raya Bogor, mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam atas kejadian ini. Ia menegaskan bahwa tindakan vandalisme semacam ini sangat bertentangan dengan upaya pelestarian alam yang selama ini gencar dilakukan oleh Kebun Raya Bogor. Ia menyayangkan masih adanya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan tidak memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Pelaku Vandalisme Mengakui Kesalahan dan Meminta Maaf

Setelah video vandalisme tersebut viral dan menuai kecaman publik, kedua pelaku akhirnya muncul dan menyampaikan permintaan maaf. Susanto alias Santo (27) dan Adi (24), keduanya berasal dari Bekasi, Jawa Barat, mengakui perbuatan mereka dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.

"Saya Susanto Herianto, memohon maaf atas tindakan saya yang melakukan tindakan corat-coret terhadap tanaman kaktus," ujar Santo di hadapan manajemen Mitra Natura Raya. "Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi." Santo, sebagai pelaku utama yang mengukir nama di kaktus, menyampaikan penyesalannya yang mendalam atas perbuatannya.

Adi, yang berperan merekam dan menyebarkan video vandalisme tersebut, juga turut menyampaikan permintaan maaf. "Saya Adi, saya di sini mau meminta maaf karena saya telah melakukan kerusakan terhadap kaktus yang ada di Kebun Raya Bogor," tuturnya. Ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi dirinya dan orang lain agar tidak melakukan tindakan serupa.

Manajemen Kebun Raya Bogor mengapresiasi itikad baik kedua pelaku yang telah mengakui kesalahan dan meminta maaf. Zainal Arifin berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih menghargai dan menjaga kelestarian alam, khususnya di kawasan konservasi seperti Kebun Raya Bogor.