Rano Karno Tegaskan Prioritas Pelatihan MTU untuk Warga Ber-KTP DKI Jakarta

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menggulirkan program pelatihan berbasis kompetensi melalui Mobile Training Unit (MTU). Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing warga Jakarta di dunia kerja.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menegaskan bahwa program pelatihan MTU ini diprioritaskan bagi warga yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta. Hal ini disampaikan Rano Karno sebagai respons atas antusiasme masyarakat dari luar Jakarta yang juga berminat mengikuti pelatihan tersebut.

"Persyaratan utama pasti harus KTP DKI. Prioritas itu," ujar Rano Karno, menekankan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk memberdayakan warganya terlebih dahulu.

Secara teknis, program MTU melibatkan kelurahan sebagai garda depan dalam menjaring peserta. Kelurahan akan mendata warganya yang belum bekerja atau membutuhkan peningkatan keterampilan untuk kemudian diikutsertakan dalam pelatihan MTU. Dengan demikian, diharapkan setiap kelurahan dapat menjadi pusat pengembangan keterampilan kerja yang efektif.

"Inilah saatnya kita menjemput bola, memberikan kesempatan kelurahan-kelurahan untuk bisa menciptakan pelatihan-pelatihan bekerja untuk nanti bersaing di dunia pekerjaan," lanjut Rano Karno, menjelaskan strategi proaktif Pemprov DKI Jakarta.

Program MTU angkatan kedua telah resmi diluncurkan dengan melibatkan 260 peserta. Meskipun jumlah ini lebih sedikit dibandingkan angkatan pertama yang mencapai 400 peserta, Rano Karno optimis bahwa kualitas pelatihan tetap terjaga dan memberikan dampak positif bagi para peserta.

Angkatan pertama program MTU telah dilaksanakan pada 3 Februari hingga 16 April 2025 di 28 kelurahan di Jakarta. Keberhasilan angkatan pertama menjadi landasan bagi pengembangan program MTU selanjutnya.

Beragam pilihan pelatihan keterampilan ditawarkan dalam program MTU, meliputi:

  • Pelatihan las
  • Tata rias
  • Teknik komputer
  • Tata busana
  • Perbengkelan sepeda motor
  • Operator komputer
  • Teknik pendingin (AC)
  • Tata boga
  • Desain grafis
  • Jaringan komputer

Rano Karno menyoroti tingginya minat terhadap pelatihan servis AC, yang dinilai relevan dengan kebutuhan masyarakat di rumah susun. "Yang paling banyak (diminati) itu untuk servis AC. Rupanya di rumah susun kita banyak punya AC. AC-nya rusak. Jadi anak-anak (peserta pelatihan) ini bisa langsung bekerja. Itu membuat kami bangga," ungkapnya.

Program MTU merupakan bagian integral dari upaya pembangunan manusia yang berkelanjutan di Jakarta. Program ini akan terus dievaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja serta potensi wilayah. Rano Karno berharap program MTU dapat membuka kesempatan bagi para peserta untuk meningkatkan keterampilan, memperluas wawasan, dan menciptakan peluang kerja atau usaha mandiri.

"Mudah-mudahan dengan program ini kita bisa menciptakan kesempatan bekerja untuk ke tingkat yang lebih jauh tinggi lagi," pungkas Rano Karno, menyampaikan harapannya terhadap dampak positif program MTU bagi masyarakat Jakarta.