Ancaman Huraisy: Makhluk Mengerikan dari Jahannam dan Target Sasarannya

Kiamat, sebuah keniscayaan yang tak terhindarkan, menjadi titik akhir bagi kehidupan dunia dan gerbang menuju perhitungan amal. Dalam keyakinan agama, hari tersebut ditandai dengan kehancuran alam semesta dan kebangkitan seluruh umat manusia untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Sang Pencipta.

Al-Quran, melalui Surah Al-Hajj ayat 7, menegaskan kepastian datangnya kiamat dan kebangkitan manusia dari kubur. Ayat ini menjadi pengingat akan pentingnya mempersiapkan diri dengan meningkatkan ibadah dan berbuat kebajikan selama hidup di dunia.

Selain tanda-tanda besar kiamat yang sering dibahas, terdapat pula kisah-kisah yang memberikan gambaran tentang konsekuensi dari perbuatan buruk. Salah satunya adalah kisah tentang Huraisy, makhluk dahsyat yang berasal dari neraka Jahannam.

Kisah Huraisy: Peringatan dari Neraka

Huraisy, digambarkan sebagai makhluk dengan ukuran yang sangat mengerikan, menjadi simbol dari azab dan kemurkaan Tuhan. Dalam riwayat dikisahkan, panjang tubuhnya membentang dari langit hingga bumi, sementara lebarnya meliputi seluruh penjuru mata angin. Kemunculannya mengundang pertanyaan dari Malaikat Jibril AS mengenai tujuan dan sasarannya.

Dengan suara yang menggelegar, Huraisy menyatakan bahwa ia mencari lima golongan manusia:

  • Orang-orang yang melalaikan shalat: Shalat sebagai tiang agama, menjadi fondasi penting dalam hubungan manusia dengan Tuhannya. Meninggalkannya adalah bentuk pengabaian terhadap perintah Sang Pencipta.
  • Orang-orang yang enggan membayar zakat: Zakat, sebagai bentuk kepedulian sosial dan pembersihan harta, menjadi kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu. Menolak membayarnya adalah bentuk ketidakpedulian terhadap sesama dan penimbunan harta.
  • Orang-orang yang durhaka kepada orang tua: Berbakti kepada orang tua adalah perintah agama yang sangat ditekankan. Durhaka kepada mereka adalah bentuk pengingkaran terhadap jasa-jasa mereka dan mendatangkan murka Allah SWT.
  • Orang-orang yang gemar meminum minuman keras: Minuman keras, sebagai sesuatu yang memabukkan dan merusak akal, dilarang dalam agama. Mengonsumsinya dapat membawa pada perbuatan dosa lainnya dan merusak kesehatan.
  • Orang-orang yang membicarakan urusan duniawi di dalam masjid: Masjid, sebagai rumah Allah SWT, seharusnya dijaga kesuciannya. Membicarakan urusan duniawi di dalamnya adalah bentuk penghinaan terhadap tempat ibadah dan mengganggu kekhusyukan orang lain.

Kisah Huraisy menjadi peringatan keras bagi umat manusia untuk senantiasa menjaga ibadah, meningkatkan akhlak, dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang dapat mendatangkan azab Allah SWT. Semoga kita semua terhindar dari sifat-sifat buruk yang menjadi sasaran Huraisy dan senantiasa berada di jalan yang diridhai-Nya.