Gibran Rakabuming Rilis Video Monolog: Strategi Politik Menuju Pilpres 2029?
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka baru-baru ini menarik perhatian publik dengan serangkaian video monolog yang diunggah melalui kanal YouTube pribadinya. Langkah ini memicu spekulasi mengenai persiapan Gibran untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029 mendatang. Video-video tersebut membahas isu-isu aktual yang relevan dengan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda.
Dalam video pertamanya, yang diunggah pada 19 April 2025, Gibran menyoroti pentingnya bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia pada periode 2030-2045. Ia menekankan bahwa lebih dari separuh penduduk Indonesia, sekitar 208 juta jiwa, akan berada dalam usia produktif. Gibran melihat ini sebagai peluang emas untuk memajukan bangsa, meskipun tantangan global seperti perang dagang, geopolitik, dan perubahan iklim juga harus dihadapi. Tiga hari kemudian, Gibran kembali mengunggah video monolog kedua yang выражал kebanggaan atas keberhasilan Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia U-17.
Langkah Gibran yang tiba-tiba menjadi aktif di media sosial dengan konten-konten populis menimbulkan pertanyaan di kalangan pengamat politik. Adi Prayitno, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, berpendapat bahwa video monolog ini adalah strategi Gibran untuk menjaga eksistensinya di panggung politik dan mempersiapkan diri menghadapi Pilpres 2029. Adi menjelaskan bahwa banyak tokoh politik lain juga sudah mulai melakukan persiapan serupa dengan menyebarkan narasi politik, melakukan kerja-kerja politik, dan menggelar kunjungan politik.
Adi juga menyoroti bahwa Gibran selama ini sering diremehkan karena jarang tampil di muka umum dan lebih sering menghadiri acara seremonial. Oleh karena itu, video monolog ini menjadi cara bagi Gibran untuk menciptakan momentum dan menunjukkan bahwa ia memiliki kapasitas dan visi untuk memimpin Indonesia di masa depan.
Meski demikian, Adi mengingatkan bahwa video monolog ini juga menjadi tantangan bagi Gibran. Ia harus membuktikan bahwa apa yang ia sampaikan dalam video tersebut dapat diwujudkan. Sebagai Wakil Presiden, Gibran memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk mengakselerasi kebijakan-kebijakan yang mendukung visinya. Selain itu, Gibran juga harus menghadapi sentimen negatif yang masih banyak beredar di masyarakat.
Lili Romli, Peneliti Senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mewanti-wanti bahwa video monolog Gibran dapat dianggap sebagai pencitraan semata oleh publik. Hal ini karena kemampuan Gibran berbicara secara langsung di muka umum dinilai tidak sebaik penuturannya dalam video monolog. Namun, Lili juga mengakui bahwa video monolog ini dapat menjadi modal sosial dan politik bagi Gibran jika mendapatkan sambutan positif dari masyarakat.
Lili menambahkan bahwa format monolog dipilih Gibran sebagai strategi untuk tampil aman dan membangun citra. Tema-tema yang diangkat dalam monolog juga erat kaitannya dengan generasi muda, yang dapat menarik perhatian dan simpati. Secara keseluruhan, langkah Gibran dengan merilis video monolog ini menunjukkan bahwa ia tengah berupaya mencuri perhatian publik dan mempersiapkan diri untuk peran yang lebih besar di masa depan.
Beberapa poin penting yang diangkat dalam berita ini meliputi:
- Video Monolog Gibran: Serangkaian video yang diunggah Gibran Rakabuming Raka di YouTube.
- Bonus Demografi: Peluang besar bagi Indonesia pada periode 2030-2045.
- Pilpres 2029: Spekulasi mengenai persiapan Gibran untuk pemilihan presiden.
- Strategi Politik: Upaya Gibran untuk menjaga eksistensi dan membangun citra.
- Tantangan Gibran: Membuktikan visi dan mengatasi sentimen negatif.