Jejak Kesederhanaan: Menelusuri Rumah Masa Kecil Paus Fransiskus di Buenos Aires
Paus Fransiskus, sosok yang dihormati di seluruh dunia, khususnya di kalangan umat Katolik, dikenal karena ketulusannya dalam menyebarkan ajaran agama dan kesederhanaannya dalam menjalani kehidupan. Bahkan, sebelum wafat, Paus Fransiskus telah berpesan agar pemakamannya dilaksanakan secara sederhana. Ia memilih batu nisan dengan ukiran nama "Fransiskus" dalam bahasa Latin, serta peti jenazah dari kayu sederhana berlapis seng.
Kesederhanaan ini tercermin pula dalam rumah masa kecilnya. Rumah tersebut terletak di distrik Flores, sebuah kawasan residensial di pusat kota Buenos Aires, jauh dari kemewahan Vatikan. Lokasi rumah masa kecil Paus Fransiskus sempat dirahasiakan, karena Paus khawatir akan mengganggu privasi para tetangga.
Penulis dan fotografer John Malathronas berhasil menemukan dan mengonfirmasi keberadaan rumah tersebut. Dalam perjalanannya ke Argentina, ia didampingi oleh Daniel Vega, seorang pemandu berbahasa Spanyol, serta tiga warga lokal. Mereka menuju sebuah rumah bercat putih dengan jendela dan pintu berjeruji besi. Meskipun tampak terisolasi, sebuah plakat perak bertuliskan "Paus Fransiskus Lahir di Sini" memberikan petunjuk penting bahwa tempat tersebut pernah menjadi kediaman Paus Fransiskus. Rumah tersebut hanya memiliki satu lantai dan beralamat di Calle Varela 268.
Menurut catatan sejarah, keluarga Paus Fransiskus menempati rumah tersebut setelah tiba di Argentina. Ayahnya, Mario, adalah seorang imigran Italia yang bekerja sebagai akuntan di perusahaan kereta api. Ibunya, Regina Sivori, adalah seorang ibu rumah tangga yang mengabdikan diri untuk membesarkan kelima anaknya. Keluarga mereka berimigrasi ke Argentina pada Januari 1929 untuk menghindari rezim fasis Benito Mussolini. Sebelumnya, keluarga ini hampir menjadi korban kapal tenggelam pada Oktober 1927 di lepas pantai Brasil. Mereka batal menaiki kapal tersebut karena harus menjual toko mereka terlebih dahulu.
Sempat ada keraguan mengenai keaslian rumah putih tersebut sebagai rumah masa kecil Paus Fransiskus. Namun, sejarawan Daniel Vargas berhasil menemukan akta kelahiran Paus dan mengirimkan salinannya ke Vatikan. Konfirmasi kemudian datang langsung dari Paus Fransiskus sendiri. Jorge Bergoglio kecil menghabiskan lima tahun pertama hidupnya di rumah tersebut.
Setelah beranjak remaja, Paus Fransiskus pindah ke rumah yang lebih besar di Calle Membrillar. Bangunan tersebut masih berdiri hingga saat ini, meskipun telah mengalami renovasi berkali-kali. Rumah tersebut terdiri dari dua lantai, dengan arsitektur klasik dan fasad yang megah. Pada bagian fasadnya terdapat sebuah tulisan besar berwarna hitam.