Aksi Penyiraman Cairan Misterius Sasar Pejabat Rumah Sakit Jiwa di Singkawang

SINGKAWANG, Kalimantan Barat – Seorang pejabat Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Kalimantan Barat di Singkawang menjadi korban aksi penyiraman cairan misterius yang diduga kuat sebagai air keras. Insiden tersebut terjadi pada Senin (21/4/2025) sore, saat korban dalam perjalanan pulang dari tempat kerja.

Menurut keterangan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Singkawang, AKP Dedi Sitepu, korban saat ini tengah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Abdul Aziz, Singkawang. Tim medis masih melakukan observasi mendalam untuk menentukan langkah penanganan medis selanjutnya, termasuk kemungkinan tindakan operasi akibat luka bakar yang diderita.

AKP Dedi Sitepu menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi tidak jauh dari RSJ Singkawang, tempat korban bertugas, sekitar pukul 16.15 WIB. Korban dipepet oleh empat sepeda motor, dan salah seorang dari pelaku kemudian menyiramkan cairan ke arah tubuh korban. Keluarga korban telah melaporkan kejadian ini secara resmi kepada pihak kepolisian.

Satreskrim Polres Singkawang langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan sejak malam kejadian. Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah dilakukan, dan beberapa saksi di sekitar lokasi kejadian telah dimintai keterangan.

"Saat ini, kami fokus mendalami keterangan para saksi dan mengumpulkan bukti-bukti yang relevan. Kami berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini," tegas AKP Dedi Sitepu.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan memberikan ruang kepada penyidik untuk mengungkap pelaku dan motif di balik aksi keji ini.

Fokus Investigasi

  • Identifikasi Pelaku: Polres Singkawang tengah berupaya mengidentifikasi para pelaku yang terlibat dalam aksi penyiraman cairan misterius ini. Keterangan saksi dan bukti-bukti di TKP menjadi kunci dalam proses identifikasi.
  • Motif Penyerangan: Motif di balik penyerangan terhadap pejabat RSJ ini masih menjadi misteri. Pihak kepolisian tengah menggali informasi untuk mengungkap apa yang melatarbelakangi aksi keji ini.
  • Jenis Cairan: Tim forensik tengah melakukan analisis terhadap cairan yang digunakan dalam penyiraman untuk memastikan jenisnya dan kandungan zat kimianya.

Dukungan untuk Korban

Pihak RSJ Provinsi Kalimantan Barat memberikan dukungan penuh kepada korban dan keluarga. Mereka berharap korban segera pulih dan dapat kembali bertugas.

Perkembangan Kasus

Perkembangan terbaru terkait kasus ini akan terus diinformasikan kepada publik. Polres Singkawang berkomitmen untuk bekerja keras mengungkap kasus ini dan membawa pelaku ke hadapan hukum.

UPDATE TERBARU

Korban penyiraman cairan misterius yang merupakan Kepala Bidang Keperawatan RSJ Singkawang, kini telah dipindahkan ke rumah sakit yang memiliki fasilitas penanganan luka bakar yang lebih lengkap di Pontianak. Langkah ini diambil untuk memastikan korban mendapatkan perawatan yang optimal. Kapolres Singkawang, AKBP Fatchur Rochman, menyatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus ini dan memburu para pelaku. Tim ini terdiri dari gabungan personel Satreskrim dan Satintelkam Polres Singkawang.

"Kami serius dalam menangani kasus ini dan akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengungkap para pelaku serta motif di balik aksi keji ini," ujar AKBP Fatchur Rochman.

AKBP Fatchur Rochman juga menambahkan bahwa pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan beberapa barang bukti dari lokasi kejadian. Selain itu, polisi juga tengah melakukan pendalaman terhadap rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian untuk mendapatkan petunjuk yang lebih jelas.

"Kami berharap masyarakat dapat memberikan informasi yang dapat membantu kami dalam mengungkap kasus ini. Kerahasiaan identitas pelapor akan kami jaga," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur RSJ Provinsi Kalimantan Barat, dr. Herry Widodo, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian ini. Ia berharap agar pihak kepolisian segera dapat mengungkap kasus ini dan menangkap para pelaku.

"Kami mengutuk keras aksi kekerasan ini dan berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali," kata dr. Herry Widodo.