Permata Bank Bukukan Kenaikan Laba Signifikan di Tahun 2024, Didukung Pertumbuhan Kredit dan Efisiensi Operasional

Permata Bank Catat Kenaikan Laba Bersih Signifikan di Tahun 2024

PT Bank Permata Tbk (BNLI) berhasil membukukan kinerja keuangan yang positif di tahun 2024, dengan laba bersih mencapai angka Rp 3,6 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 38% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp 2,6 triliun. Pertumbuhan ini, menurut Direktur Keuangan dan Unit Usaha Syariah Permata Bank, Rudy Basyir Ahmad, didorong oleh peningkatan pendapatan operasional sebelum provisi (PPOP) sebesar 4%. Peningkatan efisiensi operasional, yang difasilitasi oleh implementasi strategi digitalisasi, menjadi salah satu faktor kunci di balik keberhasilan ini.

Pertumbuhan Kredit yang Konsisten

Pertumbuhan kredit menjadi pendorong utama peningkatan laba bersih Permata Bank. Kinerja kredit sepanjang tahun 2024 mengalami peningkatan sebesar 8,9% year-on-year (YoY), mencapai Rp 154,9 triliun dari Rp 142,2 triliun di tahun 2023. Segmen korporasi mencatat pertumbuhan yang paling signifikan, yaitu 12% YoY, mencapai Rp 89 triliun. Sementara itu, segmen komersial dan konsumer masing-masing tumbuh sebesar 6% dan 4% YoY. Hal ini menunjukkan kemampuan Permata Bank dalam mengelola portofolio kreditnya secara efektif dan mengoptimalkan peluang di berbagai segmen pasar.

Manajemen Aset dan Likuiditas yang Kuat

Selain pertumbuhan kredit, Permata Bank juga menunjukkan kekuatan dalam pengelolaan aset dan likuiditas. Total aset perusahaan meningkat 0,6% YoY, mencapai Rp 259,1 triliun pada Desember 2024. Meskipun demikian, total simpanan dana pihak ketiga (DPK) mengalami penurunan sebesar 1,5% YoY menjadi Rp 185,5 triliun. Penurunan ini dikaitkan dengan persaingan yang ketat di pasar perbankan terkait suku bunga deposito. Namun, Permata Bank mampu menjaga rasio CASA (Current Account and Savings Account) tetap sehat pada level 55,3%. Lebih lanjut, likuiditas perusahaan tetap terjaga dengan baik, tercermin dari perbaikan Loan-to-Deposit Ratio (LDR) menjadi 82,7% pada Desember 2024, dibandingkan dengan 74,8% pada Desember 2023.

Peningkatan Kualitas Aset

Permata Bank juga mencatat peningkatan kualitas aset. Rasio Gross Non Performing Loan (NPL) berhasil turun menjadi 2,1%, menunjukkan penurunan angka kredit bermasalah. Rasio Loan at Risk (LAR) juga mengalami perbaikan, turun dari 8,7% pada 2023 menjadi 7,9% pada 2024. Perbaikan kualitas aset ini menunjukkan upaya efektif Permata Bank dalam mengelola risiko kredit dan mempertahankan kesehatan portofolio pinjamannya.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, kinerja keuangan Permata Bank di tahun 2024 menunjukkan tren positif yang signifikan. Pertumbuhan laba bersih yang substansial, didorong oleh peningkatan kredit, efisiensi operasional, dan pengelolaan aset yang efektif, menunjukkan kekuatan dan ketahanan bank dalam menghadapi tantangan pasar. Keberhasilan Permata Bank dalam menjaga likuiditas dan memperbaiki kualitas aset semakin memperkuat posisi kompetitifnya di industri perbankan Indonesia.