Reaktivasi Jalur Kereta Bandung-Pangandaran Jadi Prioritas Utama Pemprov Jawa Barat

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menempatkan reaktivasi jalur kereta api Bandung-Pangandaran sebagai prioritas utama dalam upaya meningkatkan konektivitas dan mendorong sektor pariwisata di wilayah selatan Jawa Barat. Keputusan ini diharapkan dapat menghidupkan kembali potensi wisata Pangandaran dan memberikan alternatif transportasi yang lebih efisien bagi wisatawan.

Sejarah Jalur Kereta Pangandaran

Sebelumnya, Pangandaran memiliki sejarah sebagai bagian dari jaringan kereta api Jawa Barat. Stasiun Pangandaran, yang terletak di Pananjung, menjadi saksi bisu lalu lalangnya kereta api di masa lalu. Namun, jalur Banjar-Pangandaran-Cijulang harus berhenti beroperasi sejak 3 Februari 1981.

Alasan Prioritas Reaktivasi Bandung-Pangandaran

Gubernur Jawa Barat menekankan pentingnya reaktivasi jalur Bandung-Pangandaran karena potensi besar yang dimilikinya dalam mendukung sektor pariwisata. Dengan adanya kereta api yang menghubungkan langsung Bandung dengan Pangandaran, diharapkan akan semakin banyak wisatawan yang berkunjung karena kemudahan dan biaya transportasi yang lebih terjangkau.

"Reaktivasi jalur kereta dari Bandung sampai Pangandaran menjadi prioritas utama kami. Jalur yang saat ini baru aktif hingga Banjar akan segera diselesaikan," ujarnya.

Manfaat Reaktivasi untuk Pariwisata

Keberadaan jalur kereta api hingga Pangandaran akan memberikan dampak positif bagi pariwisata di kawasan tersebut. Kereta api dianggap sebagai moda transportasi yang ideal karena kapasitasnya yang besar, biaya yang relatif murah, dan kemampuannya untuk menghindari kemacetan.

Dengan tersedianya kereta api langsung ke Pangandaran, wisatawan dari Bandung dan sekitarnya dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan hemat, tanpa harus menghadapi kemacetan yang sering terjadi di jalur darat.

Anggaran dan Tantangan Reaktivasi

Sekretaris Daerah Jawa Barat mengungkapkan bahwa total anggaran yang dibutuhkan untuk proyek reaktivasi jalur kereta api di Jawa Barat diperkirakan mencapai Rp 15 triliun. Anggaran ini akan dialokasikan untuk berbagai jalur yang akan dibuka kembali, termasuk jalur Bandung-Pangandaran.

Proses reaktivasi juga akan menghadapi tantangan tersendiri, mengingat sebagian besar jalur lama kini telah tertutup oleh bangunan atau pemukiman. Oleh karena itu, perencanaan yang matang dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait akan menjadi kunci keberhasilan proyek ini.

Reaktivasi jalur kereta Bandung-Pangandaran diharapkan tidak hanya meningkatkan sektor pariwisata, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian wilayah selatan Jawa Barat secara keseluruhan. Dengan konektivitas yang lebih baik, diharapkan akan semakin banyak investasi yang masuk dan lapangan kerja yang tercipta.