Indonesia Diprediksi Cetak Rekor Stok Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah Republik

Kabar baik menghampiri sektor pangan Indonesia. Pemerintah menargetkan cadangan beras nasional (CBN) akan mencapai angka fantastis, 4 juta ton, pada bulan depan. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa pencapaian ini akan menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah kemerdekaan Indonesia. Proyeksi ini didasarkan pada peningkatan signifikan dalam penyerapan stok beras oleh Perum Bulog, yang sejalan dengan lonjakan produksi beras secara nasional.

Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan produksi beras dari Januari hingga Mei 2025 akan mencapai 16,62 juta ton. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 1,83 juta ton dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024. "Kemungkinan di Mei itu masuk 4 juta ton dan itu tidak pernah terjadi selama Merdeka," ujar Amran dalam sebuah acara di Kementerian Pertanian.

Saat ini, stok beras yang tersimpan di gudang Perum Bulog telah mencapai 3.364.800 ton. Jumlah ini juga dianggap sebagai yang tertinggi dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Sebelum mencapai target 4 juta ton, stok beras Indonesia diperkirakan akan mencapai 3,7 juta ton pada awal Mei. "Perkiraan tadi pagi 49.000 ton satu hari. Perkiraan masih ada 8 hari (nambah) 400 (ribu ton), bisa 1,3 sampai 1,7 juta ton beras dalam negeri. Dan tertinggi datanya yang kami bisa lihat 20 tahun tertinggi serapan dan stok selama 20 tahun," lanjutnya.

Secara lebih rinci, data dari BPS menunjukkan bahwa produksi beras pada Februari 2025 diperkirakan mencapai 2,23 juta ton, atau meningkat sebesar 60,82% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024. Sementara itu, potensi produksi beras dari Maret hingga Mei 2025 diproyeksikan mencapai 13,14 juta ton, yang merupakan peningkatan sebesar 620 ribu ton dari tahun sebelumnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengumumkan bahwa Indonesia telah berhasil menyerap 1,5 juta ton beras dari petani lokal. Stok ini dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sehingga pemerintah tidak berencana untuk melakukan impor beras hingga tahun depan. "Saya barusan ditelepon Mentan, Mentan lagi di Makassar sana. Wamentan besok ada di Sukabumi melaporkan pada kami, kita sampai akhir April ini sudah berhasil menyerap 1,5 juta beras yang baru. Baru sampai April nih," kata Zulhas.

Dia menambahkan bahwa Indonesia menargetkan untuk menyerap 2 juta ton beras hingga akhir tahun ini. Artinya, sebanyak 99% kebutuhan beras di Indonesia akan terpenuhi dari produksi dalam negeri. Bahkan dengan penyerapan 1,5 juta ton beras saja, impor beras diyakini tidak diperlukan hingga tahun depan. "Berarti kalau akhir tahun kalau 2 juta sih ya 99,9 akan tercapai lah. Dengan 1,5 juta saja artinya insyaallah kita tidak akan impor beras sampai tahun depan," jelasnya.

Rincian Peningkatan Produksi Beras

  • Februari 2025: 2,23 juta ton (naik 60,82% dari Februari 2024)
  • Maret - Mei 2025: 13,14 juta ton (naik 620 ribu ton dari periode yang sama tahun lalu)

Peningkatan produksi beras ini didukung oleh berbagai faktor, termasuk:

  • Kebijakan Pemerintah: Dukungan pemerintah terhadap petani, termasuk subsidi pupuk dan benih.
  • Teknologi Pertanian: Penerapan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas.
  • Cuaca Mendukung: Kondisi cuaca yang relatif baik selama musim tanam.

Dengan perkiraan stok beras yang mencapai rekor tertinggi, Indonesia semakin optimis dalam menjaga ketahanan pangan dan memenuhi kebutuhan beras bagi seluruh masyarakat.