Pertamina Regional Jawa Genjot Produksi Migas, Lampaui Target Eksplorasi di 2024
Pertamina Regional Jawa Catatkan Kinerja Positif di Sektor Hulu Migas
Subholding Upstream Pertamina Regional Jawa menunjukkan kinerja operasional yang solid di sektor minyak dan gas bumi (migas) sepanjang tahun 2024. Produksi minyak tercatat mencapai 54,2 ribu barel per hari (MBOPD), sementara produksi gas mencapai 356,11 juta kaki kubik standar per hari (MMSCFD). Angka lifting minyak berada di level 54,5 MBOPD dan gas sebesar 231,41 MMSCFD. Pencapaian ini didukung oleh serangkaian aktivitas pengeboran yang intensif, meliputi 31 sumur pengembangan, serta optimalisasi reservoir yang sudah ada melalui well service dan well intervention.
Keberhasilan ini tak lepas dari strategi eksplorasi yang agresif. Entitas tersebut berhasil melampaui target penemuan sumber daya kontingen (2C) sebesar 152%, mencapai 132,34 Million Barrels of Oil Equivalent (MMBOE). Kesuksesan ini didukung oleh keberhasilan pengeboran sumur GQY-1 dan EPC-001. Selain itu, Pertamina juga terus mengembangkan inisiatif kontraktual, termasuk konversi skema kontrak bagi hasil (Production Sharing Contract/PSC) entitas PHE ONWJ dari gross split menjadi cost recovery.
Fokus pada TKDN dan Keselamatan Kerja
Dalam upaya mendukung perekonomian nasional, Pertamina Regional Jawa berkomitmen untuk mengoptimalkan penggunaan barang dan jasa dalam negeri. Realisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di wilayah ini mencapai 122%, melampaui target yang ditetapkan. Aspek keselamatan kerja juga menjadi prioritas utama. Sepanjang tahun 2024, Regional Jawa mencatatkan 14.865.081 jam kerja selamat.
Studi CCS dan Digitalisasi untuk Efisiensi
Pertamina Regional Jawa juga aktif dalam pengembangan studi Carbon Capture and Storage (CCS) bekerja sama dengan mitra internasional. Langkah ini diwujudkan melalui penandatanganan confidentiality agreement untuk studi CCS di wilayah kerja South East Sumatra (SES) dan di Offshore North West Java (ONWJ). Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan energi dan pengurangan emisi karbon.
Lebih lanjut, Pertamina mengimplementasikan strategi digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi operasional. Salah satu contohnya adalah teknologi Optimized Oilfield Integration Platform (OOIP) yang dikembangkan oleh PHE OSES. Inovasi ini menghadirkan automasi dalam perawatan sumur minyak, meningkatkan ketepatan rencana perbaikan hingga 100%. Teknologi ini bahkan meraih penghargaan di ajang International Convention and Quality Control Circle (ICQCC) di Srilanka pada November 2024.
Menuju Swasembada Energi di Tahun 2025
Plt Direktur Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, Muhamad Arifin, mengungkapkan bahwa tahun 2025 akan menjadi momentum akselerasi dalam mewujudkan visi Swasembada Energi, yang merupakan bagian dari Asta Cita pembangunan nasional. Regional Jawa akan terus menjalankan strategi dan target yang menantang untuk mencapai kemandirian energi. Strategi yang disiapkan meliputi pengeboran yang memprioritaskan sumber daya signifikan, new play dan frontier area, serta akselerasi sumber daya menjadi cadangan dan produksi melalui optimalisasi temuan. Dengan langkah-langkah ini, Pertamina berupaya memperkuat ketahanan energi nasional melalui eksplorasi yang agresif dan berkelanjutan.