Dedikasi Fika Chasasmeta: Mengadvokasi Kesetaraan bagi Pengemudi Ojek Online Tuli

Di sebuah rumah sederhana di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Fika Chasasmeta, seorang wanita penuh semangat, duduk dikelilingi oleh beberapa rekan pengemudi ojek online (ojol) yang memiliki satu kesamaan: mereka tunarungu. Matanya yang tajam menyorotkan perhatian penuh saat ia berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat, jarinya menari-nari menyampaikan pesan di tengah keheningan. Sesekali, tawa tanpa suara memenuhi ruangan, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat.

Fika, seorang pengemudi ojol yang berdedikasi, telah menghabiskan waktunya sejak tahun 2017 untuk mendukung dan memperjuangkan hak-hak rekan-rekannya yang tunarungu. Ia sering terlihat bersama mereka di berbagai tempat, dari emperan toko hingga warung kopi, bukan hanya untuk menunggu orderan, tetapi juga untuk membangun solidaritas dan persaudaraan. Baginya, keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk menjalin hubungan sosial yang bermakna.

Fika menyadari betul tantangan yang dihadapi pengemudi ojol tunarungu, terutama dalam hal komunikasi dengan pelanggan. Hal ini mendorongnya untuk belajar bahasa isyarat secara otodidak, berinteraksi langsung dengan rekan-rekannya dan menganggap mereka sebagai guru. Ia mempelajari Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) dan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) dengan tekun, hingga akhirnya fasih menggunakannya.

Semakin dekat Fika dengan para pengemudi ojol tunarungu, semakin dalam pula pemahamannya tentang masalah yang mereka hadapi. Ia menyadari bahwa mereka seringkali kesulitan mendapatkan kesempatan kerja yang setara karena kurangnya inklusivitas di dunia industri. Akibatnya, banyak dari mereka memilih menjadi pengemudi ojol sebagai mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Tergerak oleh kondisi tersebut, Fika mendirikan Komunitas Ojol Tunarungu Relawan Indonesia (KOTRI). Organisasi ini bertujuan untuk membantu para penyandang tunarungu yang ingin bergabung sebagai mitra pengemudi ojol. KOTRI memberikan penyuluhan, pendampingan, dan bantuan langsung agar mereka dapat mengakses pekerjaan di platform ojol.

Selain itu, KOTRI juga berfungsi sebagai wadah bagi para anggota untuk berbagi pengalaman, keluh kesah, dan mencari solusi bersama, terutama ketika menghadapi masalah dengan pelanggan. Komunitas ini telah berkembang pesat dan memiliki lebih dari 650 anggota di wilayah Jabodetabek, serta cabang di berbagai kota lain seperti Solo, Bandung, Semarang, Medan, dan Surabaya.

Melalui KOTRI, Fika berharap dapat menjembatani kesenjangan dan mewujudkan kesetaraan bagi para pengemudi ojol tunarungu. Ia ingin memastikan bahwa mereka memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesuksesan dan hidup mandiri, tanpa diskriminasi.

Fika Chasasmeta adalah sosok inspiratif yang telah menunjukkan bahwa dengan dedikasi dan kepedulian, kita dapat membuat perubahan positif dalam kehidupan orang lain. Perjuangannya untuk kesetaraan bagi pengemudi ojol tunarungu adalah bukti nyata bahwa inklusivitas adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera bagi semua.