Ricuh Antar Kelompok Penagih Utang di Pekanbaru Berujung Panjang: Kapolsek Bukitraya Dicopot
Perseteruan sengit antara dua kelompok debt collector di Kota Pekanbaru, Riau, memicu serangkaian kejadian yang berujung pada pencopotan Kapolsek Bukitraya. Konflik ini bermula dari sengketa penarikan kendaraan yang berujung pada aksi kekerasan di depan markas kepolisian.
Peristiwa bermula ketika kelompok yang dikenal sebagai Fighter dan Pejuang Barcode terlibat dalam perselisihan terkait penarikan sebuah mobil. Pertemuan awal di parkiran sebuah hotel dengan maksud mencari solusi justru berubah menjadi keributan yang kemudian diredam oleh pihak kepolisian.
Ketegangan kembali memuncak ketika pimpinan Fighter, Kevin, menghubungi Nofriadi dari Pejuang Barcode untuk melakukan pertemuan lanjutan di Jalan Parit Indah. Nofriadi yang datang bersama istrinya, tidak menyangka akan menjadi target serangan. Kelompok Fighter melakukan perusakan terhadap mobil yang dikendarai Nofriadi dan istrinya. Korban berusaha menyelamatkan diri menuju Polsek Bukitraya, namun terus dikejar oleh pelaku sambil diteriaki "maling" dan "rampok".
Situasi semakin memanas ketika pengejaran berlanjut hingga halaman Polsek Bukitraya. Korban yang masih berada di dalam mobil berusaha mencari perlindungan, sementara pelaku terus merangsek masuk ke area Polsek menggunakan sepeda motor. Upaya polisi membubarkan massa tidak sepenuhnya berhasil. Mobil korban yang berusaha menghindar justru menyenggol beberapa motor pelaku, yang kemudian memicu aksi perusakan yang lebih parah. Istri Nofriadi dilaporkan mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.
Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan, mengungkapkan kemarahannya atas kejadian yang mencoreng citra kepolisian. Ia menegaskan bahwa tindakan premanisme yang dilakukan oleh kelompok debt collector tidak akan ditoleransi. Perintah penangkapan terhadap seluruh pelaku segera dikeluarkan.
Tim gabungan kepolisian berhasil mengamankan empat orang yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut, yaitu Kevin, MHA, Rio, dan Randi. Sementara itu, tujuh pelaku lainnya masih dalam pengejaran dan telah ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).
Sebagai buntut dari kejadian ini, Kapolsek Bukitraya, Kompol Syafnil, dicopot dari jabatannya. Langkah ini diambil sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap kepemimpinan dan pengawasan di tingkat Polsek. Kompol Syafnil kini dipindahtugaskan sebagai Kepala Siaga SPKT Polda Riau, sedangkan posisi Kapolsek Bukitraya digantikan oleh Kompol David Ricardo.