Investasi Rp 132 Triliun Mengalir ke IKN untuk Pembangunan Infrastruktur dan Hunian

Arus investasi besar senilai Rp 132 triliun diproyeksikan akan membanjiri Ibu Kota Nusantara (IKN), menandai babak baru dalam pembangunan kota masa depan ini. Otorita IKN (OIKN) mengonfirmasi bahwa dana tersebut berasal dari berbagai sumber, baik dalam negeri maupun asing, termasuk partisipasi dari perusahaan-perusahaan terkemuka asal China dan Malaysia. Skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP) menjadi kunci dalam menarik investasi ini.

Kepala OIKN, Basuki Hadimuljono, menyampaikan kabar gembira ini dalam acara Kerja Sama IKN-Diaspora Network Global yang diselenggarakan secara daring. Beliau menjelaskan bahwa skema kemitraan antara pemerintah dan badan usaha menjadi andalan untuk merealisasikan berbagai proyek strategis di IKN. Total investasi yang telah diproses mencapai angka yang fantastis, yaitu Rp 132 triliun.

"Ada pekerjaan-pekerjaan yang dikerjasamakan dengan badan usaha. Jadi dengan public-private partnership, kerja sama antara pemerintah dan badan usaha. Ada beberapa kegiatan yang sedang kita proses, totalnya adalah Rp 132 triliun," ungkap Basuki.

Lebih lanjut, Basuki mengungkapkan bahwa badan usaha yang terlibat dalam proyek IKN tidak hanya berasal dari Indonesia. Beberapa perusahaan internasional, seperti China Harbour Engineer (CHEC) dari China dan IJM Corporation Berhad dari Malaysia, turut berpartisipasi dalam pembangunan IKN. Keterlibatan perusahaan-perusahaan asing ini menunjukkan daya tarik IKN sebagai proyek investasi yang menjanjikan.

"Tidak hanya dari Indonesia, tapi juga ada dari Malaysia, IJM dan dari China, China Harbour Engineering Company. Ada yang di sini sendiri, ada yang berkonsorsium. Jadi semua totalnya Rp 132 triliun," jelas Basuki.

Dana investasi yang sangat besar ini akan dialokasikan untuk merealisasikan berbagai proyek infrastruktur penting dan pembangunan hunian di IKN. Proyek-proyek tersebut meliputi:

  • Pembangunan jalan
  • Pembangunan Multi Utility Tunnel (MUT)
  • Pembangunan hunian, baik rumah tapak maupun apartemen

Selain proyek-proyek yang didanai melalui skema KPBU, ada juga beberapa proyek yang murni berasal dari investasi swasta. Proyek-proyek ini meliputi pembangunan hotel serta bisnis makanan dan minuman (FnB). Keberadaan investasi swasta ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi IKN sebagai pusat bisnis dan gaya hidup yang modern.

Dengan berbagai proyek yang sedang berjalan dan investasi yang terus mengalir, Basuki menyatakan optimismenya terhadap kelanjutan pembangunan IKN. Ia yakin bahwa pembangunan fisik IKN akan berjalan lancar setelah program-program pembangunan telah ditetapkan dan proses lelang telah selesai dilaksanakan. Pengawasan yang ketat akan memastikan bahwa proyek-proyek tersebut berjalan sesuai dengan rencana.

"Saya kira dengan kegiatan-kegiatan itu, saya optimis untuk bisa merampungkan. Kalau kegiatan fisik saya kira tidak terlalu rumit setelah sudah ada programnya, dan kita tinggal melelangkan dan kita bisa kerjakan, tinggal kita awasi," pungkas Basuki.