Vandalisme di Kebun Raya Bogor: Pelaku Pencoretan Kaktus Minta Maaf

Aksi vandalisme yang terjadi di Kebun Raya Bogor (KRB) beberapa waktu lalu, akhirnya menemui titik terang. Dua orang pelaku, yang diketahui sebagai Adi dan Santo, telah menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada pihak pengelola KRB pada hari Senin, 21 April 2025.

Kedatangan kedua pelaku ke Kebun Raya Bogor merupakan bentuk pertanggungjawaban atas tindakan mereka mencoret-coret tanaman kaktus di area Taman Meksiko. Santo, salah satu pelaku, mengakui bahwa perbuatannya tersebut dipicu oleh pengaruh lingkungan sekitar dan kurangnya pemahaman mengenai peraturan yang berlaku di kawasan konservasi tersebut.

"Tujuan saya datang ke sini adalah untuk meminta maaf atas kesalahan yang saya lakukan pada tanaman kaktus," ujar Santo saat menyampaikan permohonan maafnya di KRB. Ia juga menambahkan bahwa dirinya kurang teliti dalam membaca larangan-larangan yang terpasang di sekitar Taman Meksiko.

General Manager PT Mitra Natura Raya (MNR), Zaenal Arifin, selaku pengelola KRB, menjelaskan bahwa kedua pelaku merupakan wisatawan asal Bekasi yang berkunjung pada tanggal 12 April 2025. Pihaknya menyayangkan tindakan vandalisme tersebut, terlebih lagi karena pelaku dengan sengaja merekam dan mengunggah aksinya ke media sosial.

"Pelaku dengan sengaja melakukan vandalisme, merekamnya, dan memposting video tersebut di media sosial," ungkap Zaenal. Aksi tersebut sontak menuai kecaman dari warganet yang geram dengan perilaku tidak bertanggung jawab tersebut.

Kasus ini bermula ketika video yang memperlihatkan salah seorang pelaku menuliskan nama "Adi+Santo" pada tanaman kaktus menjadi viral di media sosial. Pihak KRB kemudian menindaklanjuti dengan mengunggah ulang video tersebut, yang kemudian sampai kepada pelaku.

"Rekannya mengirimkan video tersebut kepada kami, termasuk akun media sosial pelaku. Kami kemudian mempublikasikannya ulang, dan pelaku langsung menghubungi kami melalui pesan pribadi (DM) untuk meminta maaf," jelas Zaenal.

Kedua pelaku menyatakan penyesalan mendalam atas perbuatan mereka dan berjanji tidak akan mengulangi tindakan serupa di masa mendatang. "Kami sangat menyesal dan berjanji tidak akan pernah melakukan hal ini lagi di manapun," tegas mereka.

Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, khususnya para pengunjung tempat wisata, untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan dan mematuhi peraturan yang berlaku. Tindakan vandalisme tidak hanya merusak keindahan alam, tetapi juga merugikan upaya konservasi yang telah dilakukan.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diingat:

  • Pentingnya Kesadaran: Pengunjung tempat wisata harus memiliki kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan.
  • Patuhi Peraturan: Selalu patuhi peraturan yang berlaku di tempat wisata.
  • Dampak Vandalisme: Vandalisme dapat merusak keindahan alam dan merugikan upaya konservasi.
  • Media Sosial: Bijaklah dalam menggunakan media sosial dan hindari mengunggah konten yang merugikan.
  • Edukasi: Peningkatan edukasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan perlu terus dilakukan.