Pedagang Kelapa Pasar Paseban Keluhkan Penurunan Omzet Akibat Harga Melambung
Kenaikan harga kelapa yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir telah memukul para pedagang di Pasar Paseban, Jakarta Pusat. Agus (60), salah seorang pedagang kelapa, mengungkapkan kerugian yang dialaminya akibat penurunan daya beli masyarakat.
Sebelum memasuki bulan Ramadan, harga kelapa masih berkisar antara Rp 11.500 hingga Rp 12.000 per butir. Namun, kini harga melonjak menjadi Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per butir. Kenaikan harga ini secara langsung mengurangi minat pembeli, yang berimbas pada pendapatan harian para pedagang.
"Kami saja belinya sudah mahal, apalagi kalau tidak terjual, kami juga yang rugi," keluh Agus saat ditemui. Hal senada juga diungkapkan oleh Nopi (39), pedagang kelapa lainnya di Pasar Paseban. Ia merasakan dampak yang sama akibat kenaikan harga kelapa. Penjualannya menurun drastis karena banyak pelanggan yang mengurangi jumlah pembelian.
"Sekarang, yang biasanya beli satu kelapa, jadi cuma beli setengah. Sudah sepi, sekalinya ada yang beli juga cuma setengah. Harga naik begini bikin kami rugi," kata Nopi dengan nada prihatin. Penurunan omzet ini tentu menjadi masalah serius bagi para pedagang kelapa di Pasar Paseban.
Menurut Agus, salah satu faktor utama penyebab kenaikan harga kelapa adalah aktivitas ekspor kelapa ke China. Ekspor yang tinggi menyebabkan pasokan kelapa di pasar domestik berkurang, sehingga harga terus merangkak naik.
"Pemasokan kelapa jadi berkurang dan harga tetap tinggi meskipun Lebaran sudah lewat," jelas Agus. Ia dan Nopi berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi masalah ini. Mereka meminta pemerintah mengambil langkah-langkah konkret untuk menstabilkan harga kelapa dan memulihkan daya beli masyarakat.
Para pedagang kelapa ini sangat mengharapkan adanya solusi cepat dari pemerintah agar harga kelapa bisa kembali normal. Mereka berharap jumlah pembeli kembali meningkat sehingga mereka dapat memperoleh pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Seharusnya pemerintah bisa mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini demi kesejahteraan pedagang kecil," pungkas Agus, mewakili harapan para pedagang kelapa di Pasar Paseban.