Korlantas Polri Evaluasi Mudik Lebaran 2025: One Way Diberlakukan 14 Kali, Delaying System ke Merak Ditiadakan
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan arus mudik Lebaran 2025. Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Aries Syahbudin, menyampaikan bahwa berbagai skema rekayasa lalu lintas telah diterapkan untuk mengurai kepadatan selama periode mudik.
Dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR di Jakarta, Kombes Aries menjelaskan bahwa rekayasa one way atau satu arah telah diberlakukan sebanyak 14 kali. Penerapan one way tidak hanya dilakukan di jalan tol, tetapi juga di jalur-jalur arteri seperti Puncak, Jawa Tengah, dan beberapa lokasi lainnya.
- One Way: 14 kali
- Contraflow: 112 kali
Salah satu titik perhatian utama adalah jalur Parungkuda menuju Sukabumi. Kombes Aries mengungkapkan bahwa kepadatan sering terjadi setelah keluar tol karena kapasitas jalan arteri yang tidak memadai. Untuk mengatasi hal ini, Korlantas beberapa kali menerapkan one way dan contraflow.
Perbedaan signifikan pada arus mudik Lebaran tahun ini adalah tidak diterapkannya delaying system atau pengaturan penundaan perjalanan menuju Pelabuhan Merak. Menurut Kombes Aries, hal ini dimungkinkan berkat pemanfaatan maksimal pelabuhan-pelabuhan di sekitar Merak dan dukungan dari berbagai pihak terkait.
"Berkat dukungan Pak Menteri, seluruh stakeholder terkait kita bisa memanfaatkan tiga pelabuhan yang ada untuk melaksanakan pengaturan dan di Sumatera juga ada tiga pelabuhan yang menerima," ujar Kombes Aries.
Dengan pengaturan yang baik, kepadatan di Pelabuhan Merak dapat dihindari. Kombes Aries juga menambahkan bahwa selama arus mudik, tidak ada penerapan sistem ganjil genap. Meskipun sempat ada wacana penerapan ganjil genap, hal itu hanya bersifat imbauan. Selain itu, pengalihan arus juga tidak dilakukan selama periode mudik.
Manajemen kapasitas Pelabuhan Merak menjadi kunci utama dalam kelancaran arus mudik. Dengan mengatur flow kendaraan yang masuk, kepadatan dapat diminimalisir dan perjalanan pemudik menjadi lebih nyaman.