Banjir Karangligar: Shalat Tarawih di Tengah Genangan, Ratusan Warga Terdampak
Banjir Karangligar: Shalat Tarawih di Tengah Genangan, Ratusan Warga Terdampak
Bencana banjir yang melanda Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sejak H-1 Ramadhan 1446 Hijriah (28 Februari 2025) telah menimbulkan dampak signifikan bagi kehidupan warga. Malam pertama Ramadhan, yang biasanya diwarnai dengan khusyu'nya shalat tarawih, justru diwarnai perjuangan warga untuk menjalankan ibadah di tengah genangan air yang menggenangi pemukiman mereka. Kondisi ini memaksa sebagian besar warga untuk melakukan perjalanan menuju Masjid Al Hikmah dengan menggunakan perahu karet, bantuan yang diberikan oleh tim SAR setempat.
Air yang menggenangi desa tersebut mencapai ketinggian antara 50 hingga 180 sentimeter pada puncaknya di malam Minggu (1 Maret 2025), sementara pada Minggu (2 Maret 2025) ketinggian air mulai surut hingga berkisar antara 30 hingga 120 sentimeter. Meskipun air surut, sejumlah fasilitas umum dan rumah warga masih terendam. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pemerintah Kabupaten Karawang, sebanyak 1.265 jiwa dari 426 keluarga terdampak banjir, dengan 323 rumah terendam pada hari Sabtu. Pada hari Minggu, jumlah warga yang terdampak berkurang menjadi 861 jiwa dari 297 keluarga, dengan 50 orang mengungsi di Masjid Jami Al Ikhlas dan rumah warga yang aman. Fasilitas umum yang terdampak antara lain:
- Masjid dan musholla
- SD Negeri Karangligar 1
- SLTP N 1 Telukjambe Barat
- PAUD Nusa Indah
Kondisi ini tentunya memberikan tantangan tersendiri bagi warga dalam menjalankan ibadah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sahur dilakukan dengan makanan seadanya, sementara sebagian warga memilih mengungsi ke rumah kerabat, sedangkan lainnya bertahan di rumah masing-masing meskipun terendam. Asep, salah satu warga Karangligar, menuturkan bahwa Masjid Al Hikmah menjadi satu-satunya masjid yang aman dari banjir dan menjadi tempat pelaksanaan shalat tarawih bagi warga setempat. Kesulitan akses dan kondisi lingkungan yang terendam telah menyulitkan warga dalam beraktivitas normal, termasuk dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat berteduh.
Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, bersama PMI dan Baznas Kabupaten Karawang, telah bergerak cepat dengan memberikan bantuan evakuasi dan logistik kepada warga terdampak. Dinas Sosial Kabupaten Karawang juga mendirikan dapur umum untuk menyediakan makanan berbuka puasa bagi warga. Bantuan tambahan berupa logistik direncanakan akan didistribusikan pada hari Senin (3 Maret 2025). Upaya penanganan pascabanjir masih terus dilakukan untuk memastikan pemulihan dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi seluruh warga Desa Karangligar yang terdampak bencana ini. Proses pemulihan ini memerlukan kerja sama dari berbagai pihak dan dukungan penuh dari masyarakat untuk memastikan warga dapat kembali menjalani kehidupan normal secepatnya.
Meskipun ketinggian air telah surut, tantangan masih tetap ada. Pemulihan infrastruktur yang rusak, perbaikan rumah warga yang terendam, serta pemulihan kondisi psikis warga menjadi hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dan lembaga terkait. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan perlunya sistem peringatan dini yang efektif di daerah rawan banjir.