Antisipasi Lonjakan Mobilitas, Kemenhub Catat 154 Juta Warga akan Mudik Lebaran 2025

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan pergerakan masif masyarakat pada periode Lebaran 2025. Berdasarkan data terkini, diperkirakan sekitar 154,62 juta orang akan melakukan perjalanan mudik. Jumlah ini mencerminkan partisipasi yang signifikan, mencapai 54,89 persen dari total populasi Indonesia.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan, angka ini merupakan hasil analisis data pergerakan (mobile positioning data/MPD) selama periode angkutan Lebaran 2025. Proyeksi ini menjadi dasar penting bagi pemerintah dan seluruh pihak terkait untuk mempersiapkan strategi antisipasi dan pengelolaan arus mudik yang efektif.

Distribusi pemudik mayoritas berasal dari Pulau Jawa, dengan total mencapai 93,9 juta orang, atau sekitar 60,73 persen dari keseluruhan. Provinsi-provinsi di Jawa menjadi penyumbang terbesar pergerakan ini, yaitu:

  • Jawa Barat: 30,9 juta orang
  • Jawa Timur: 26,4 juta orang
  • Jawa Tengah: 23,3 juta orang

Sementara itu, daerah tujuan utama pemudik juga terpusat di Jawa:

  • Jawa Tengah: 36,6 juta orang
  • Jawa Timur: 27,4 juta orang
  • Jawa Barat: 22,1 juta orang

Penerapan kebijakan work from anywhere (WFA) memberikan dampak positif terhadap distribusi pergerakan masyarakat. Dengan fleksibilitas lokasi kerja, puncak arus mudik menjadi lebih tersebar, tidak terkonsentrasi pada hari-hari tertentu menjelang Lebaran. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-4 dengan pergerakan 9,8 juta orang atau 6,2 persen dari total pemudik.

"Setelah penerapan WFA terjadi perubahan pola pergerakan antara H-10 sampai H-2 Lebaran, di mana kurva pergerakan cenderung mendatar," jelas Dudy.

Antisipasi juga dilakukan untuk arus balik, dengan perkiraan peningkatan pergerakan mulai H+3 dan mencapai puncaknya pada H+5 atau sekitar tanggal 6 April 2025.