Kebakaran Landa Warung Makan di Bantul, Diduga Akibat Kelalaian Penggunaan Kompor
Sebuah insiden kebakaran melanda sebuah warung makan semi permanen yang terletak di Gabusan RT 06, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu (23/4/2025) pagi. Insiden ini diduga kuat disebabkan oleh kelalaian dalam penggunaan kompor.
Menurut keterangan dari Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Irawan Kurnianto, api menghanguskan bangunan warung semi permanen milik Bapak Iwan, yang menyewa lahan dari Ibu Tum. Kebakaran terjadi sekitar pukul 07.45 WIB.
Seorang saksi mata, yang sedang menikmati kopi di sebuah tempat pencucian mobil yang berdekatan dengan lokasi kejadian, melihat kobaran api tiba-tiba muncul dari warung berukuran 8x5 meter tersebut. Saksi tersebut tidak melihat adanya kepulan asap sebelum api membesar dan melalap bagian atap warung makan.
Warga yang menyaksikan kejadian itu segera melaporkan peristiwa tersebut ke BPBD Bantul. Petugas dari BPBD Bantul dengan sigap merespon laporan tersebut dengan menerjunkan dua unit mobil pemadam kebakaran beserta 16 personel ke lokasi kejadian. Proses pemadaman api berlangsung dengan bantuan dari Tim Reaksi Cepat (TRC), relawan, warga sekitar, serta pihak kepolisian. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 08.20 WIB.
Dalam upaya pemadaman api tersebut, seorang anggota tim pemadam kebakaran mengalami luka ringan akibat terkena serpihan kaca di bagian kaki. Akibat kebakaran ini, pemilik warung diperkirakan mengalami kerugian mencapai sekitar Rp 10 juta. Pihak berwenang menduga kuat bahwa sumber api berasal dari kompor yang digunakan untuk memasak di warung tersebut.
Kerugian dan Dampak Kebakaran
Kebakaran ini tidak hanya menyebabkan kerugian materi bagi pemilik warung, tetapi juga berdampak pada aktivitas ekonomi di sekitar lokasi kejadian. Warung makan tersebut merupakan sumber penghasilan bagi Bapak Iwan dan keluarganya, serta menjadi tempat bagi warga sekitar untuk menikmati hidangan sehari-hari. Kejadian ini tentu menimbulkan keprihatinan dan solidaritas dari masyarakat setempat, yang bahu-membahu membantu proses pemadaman dan memberikan dukungan moril kepada korban.
Pihak BPBD Bantul mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi terjadinya kebakaran, terutama yang disebabkan oleh kelalaian dalam penggunaan kompor atau peralatan masak lainnya. Pastikan untuk selalu mematikan kompor setelah digunakan, serta memeriksa secara berkala kondisi peralatan masak dan instalasi listrik untuk mencegah terjadinya korsleting atau kebocoran gas.
Upaya Pencegahan Kebakaran
Untuk mencegah terjadinya kebakaran, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:
- Memastikan kompor dalam kondisi baik dan tidak ada kebocoran gas.
- Mematikan kompor setelah digunakan.
- Tidak meninggalkan kompor yang sedang menyala tanpa pengawasan.
- Menjauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari kompor.
- Memiliki alat pemadam api ringan (APAR) di rumah atau tempat usaha.
- Memeriksa instalasi listrik secara berkala.
Dengan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, diharapkan dapat meminimalisir risiko terjadinya kejadian serupa di masa mendatang.