Penahanan Misterius Dua Tokoh Senior Jihad Islam Mengguncang Suriah
Otoritas Suriah menahan dua tokoh senior dari gerakan Jihad Islam, memicu spekulasi dan pertanyaan tentang motif di balik tindakan tersebut. Penahanan ini melibatkan Khaled Khaled, yang memimpin operasi Jihad Islam di Suriah, dan Yasser al-Zafari, kepala komite organisasi gerakan tersebut. Keduanya dilaporkan telah ditahan selama lima hari tanpa penjelasan resmi, menurut pernyataan dari Brigade Al Quds, sayap bersenjata Jihad Islam.
Brigade Al Quds mengungkapkan kekecewaannya atas penahanan tersebut, menyatakan bahwa tindakan itu tidak sesuai dengan harapan mereka terhadap Suriah. Mereka mendesak pembebasan segera kedua pemimpin tersebut. Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Suriah membenarkan penahanan itu, tetapi menolak memberikan rincian lebih lanjut mengenai alasan di baliknya.
Penahanan ini terjadi di tengah perubahan lanskap politik di Suriah. Setelah penggulingan Bashar al-Assad oleh pemberontak tahun lalu, kepemimpinan baru di Damaskus berusaha untuk memulihkan hubungan regional dan internasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, negara yang dikenal sebagai pendukung utama Jihad Islam.
Jihad Islam, yang berbasis di Jalur Gaza, memiliki hubungan dekat dengan Hamas dan ikut serta dalam serangan terhadap Israel pada Oktober 2023. Kelompok ini telah lama menerima dukungan keuangan dan logistik dari Iran, dan memiliki kantor di beberapa negara termasuk Suriah dan Lebanon.
Namun, dengan melemahnya Hizbullah di Lebanon akibat serangan Israel dan perubahan kebijakan di Suriah, posisi Jihad Islam di wilayah tersebut menjadi semakin rentan. Laporan menunjukkan bahwa Amerika Serikat telah mengajukan persyaratan kepada Suriah sebagai imbalan atas potensi keringanan sanksi, termasuk menjaga jarak dengan kelompok-kelompok militan Palestina yang didukung Iran. Penahanan kedua tokoh senior Jihad Islam ini dapat dilihat sebagai bagian dari upaya Suriah untuk memenuhi persyaratan tersebut dan mendapatkan kembali dukungan internasional. Situasi ini terus berkembang dan menimbulkan pertanyaan tentang masa depan Jihad Islam di Suriah dan dampaknya terhadap dinamika regional yang lebih luas.