UIN Walisongo Semarang Imbau Mahasiswa Pertahankan Sikap Kritis Pasca Kedatangan Aparat TNI

UIN Walisongo Semarang Imbau Mahasiswa Pertahankan Sikap Kritis Pasca Kedatangan Aparat TNI

Semarang, Jawa Tengah - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang baru-baru ini menjadi sorotan setelah kedatangan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat berlangsungnya sebuah diskusi di lingkungan kampus. Menanggapi hal tersebut, pihak universitas melalui Wakil Rektor UIN Walisongo, Mukhsin, mengimbau seluruh mahasiswa untuk tidak merasa khawatir dan tetap mempertahankan sikap kritis dalam menyampaikan pendapat dan gagasan.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kebebasan akademik di UIN Walisongo tetap terjamin. Mahasiswa bebas menyampaikan pendapatnya, berdiskusi, dan mengkritisi berbagai isu tanpa rasa takut," ujar Mukhsin, menegaskan bahwa UIN Walisongo menjamin kebebasan akademik mahasiswanya sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Kehadiran seorang anggota TNI berseragam diketahui terjadi pada saat diskusi bertajuk 'Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-bayang Militer bagi Kebebasan Akademik' yang diselenggarakan pada Senin, 14 April lalu. Oknum tersebut disebut meminta identitas peserta diskusi. Mukhsin menekankan bahwa mahasiswa tidak perlu merasa terintimidasi dengan kejadian tersebut.

"Kritisi saja kondisi dan situasi yang ada. Sampaikan pendapat dengan argumentasi yang kuat dan berdasarkan data. Jangan takut untuk menyuarakan kebenaran," tegasnya. Ia juga menambahkan bahwa pihak universitas tidak mempermasalahkan kedatangan aparat dari instansi manapun, selama kedatangan tersebut bertujuan untuk berdiskusi dan bukan untuk melakukan intimidasi.

"Kami terbuka untuk berdialog dengan siapa pun, termasuk aparat TNI dan kepolisian. Namun, kami tidak akan mentolerir segala bentuk intimidasi dan pembatasan kebebasan akademik di kampus," lanjut Mukhsin.

Sementara itu, pihak Komando Daerah Militer (Kodam) IV/Diponegoro melalui Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV/Diponegoro, Letkol Inf Andy, membenarkan bahwa ada anggota TNI yang mendatangi acara diskusi mahasiswa UIN Walisongo Semarang pada tanggal 14 April lalu. Ia menjelaskan bahwa anggota TNI tersebut merupakan anggota Koramil Ngaliyan dan kedatangannya adalah dalam rangka melaksanakan tugas monitoring wilayah.

"Kehadiran anggota kami di sana adalah untuk memantau situasi dan kondisi wilayah, karena ada undangan diskusi yang beredar secara umum," jelas Andy. Ia juga menambahkan bahwa anggota Babinsa tersebut hanya berada di depan kampus dan menjalankan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya.

Berikut poin-poin penting yang perlu digarisbawahi:

  • UIN Walisongo menjamin kebebasan akademik mahasiswanya.
  • Mahasiswa diimbau untuk tidak takut dan tetap kritis.
  • Universitas terbuka untuk berdialog dengan semua pihak, termasuk aparat.
  • Kodam IV/Diponegoro membenarkan adanya anggota TNI yang melakukan monitoring.
  • Kedatangan TNI dalam rangka tugas monitoring wilayah.

UIN Walisongo berharap kejadian ini tidak menyurutkan semangat mahasiswa untuk terus berpikir kritis dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara. Pihak universitas berkomitmen untuk terus menjaga iklim akademik yang kondusif dan menjamin kebebasan berekspresi bagi seluruh civitas akademika.