PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk Siap IPO: Prospek Menjanjikan di Tengah Tantangan Pasar
PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk Siap IPO: Prospek Menjanjikan di Tengah Tantangan Pasar
Produsen permen kenamaan, PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk, bersiap memasuki bursa efek Indonesia melalui penawaran umum perdana (IPO). Rencana ini menarik perhatian di tengah kondisi ekonomi makro yang dinamis. Meskipun deflasi yang terjadi dalam dua bulan terakhir menimbulkan tantangan, beberapa faktor fundamental perusahaan menunjukkan prospek yang menjanjikan. Analis Oktavianus Audi dari PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, dalam analisisnya, menyoroti beberapa poin kunci yang perlu diperhatikan investor.
Salah satu indikator penting adalah rasio Debt to Equity Ratio (DER) Yupi yang tercatat sebesar 0,28 kali pada kuartal III-2024. Rasio ini menunjukkan struktur modal yang konservatif dan risiko keuangan yang rendah, memberikan gambaran positif tentang kesehatan keuangan perusahaan. Lebih lanjut, dominasi pasar Yupi di segmen permen jeli juga patut dipertimbangkan. Dengan pangsa pasar sebesar 66,5 persen di Indonesia pada tahun 2024, Yupi membuktikan kekuatan merek dan daya saingnya yang tinggi. Keunggulan ini juga tercermin dalam Net Profit Margin (NPM) perusahaan yang mencapai 20 persen, jauh di atas rata-rata sektor yang hanya sebesar 9,6 persen. Hal ini menunjukkan profitabilitas Yupi yang signifikan dan potensi pertumbuhan yang besar.
Namun, rencana IPO Yupi juga diiringi beberapa pertimbangan. Perusahaan menargetkan pendanaan sebesar Rp 2,1 triliun dengan harga penawaran saham yang berkisar antara Rp 2.100 hingga Rp 2.500 per saham. Menurut Oktavianus Audi, harga penawaran ini tergolong premium jika dibandingkan dengan emiten sejenis di pasar. Perkiraan Price to Earning Ratio (PER) Yupi mencapai 37-44 kali dan Price to Book Value (PBV) di angka 8,55-10,17 kali. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata PER sektor yang berada di level 12,7 kali dan PBV 2,41 kali. Dengan demikian, investor perlu mempertimbangkan aspek valuasi ini dalam keputusan investasinya. Meskipun demikian, sektor barang konsumsi (FMCG) pada umumnya dianggap lebih tahan terhadap fluktuasi ekonomi dibandingkan sektor siklikal, ditambah lagi potensi peningkatan permintaan menjelang Ramadhan dan proyeksi pertumbuhan PDB di atas 5 persen memberikan sentimen positif bagi sektor ini.
Dana yang diperoleh dari IPO, yang mencapai potensi maksimal Rp 2,13 triliun, akan dialokasikan untuk modal kerja dan belanja modal (capex). Rinciannya, Rp 640,83 miliar berasal dari penawaran umum saham baru dan Rp 1,49 triliun dari penawaran umum saham divestasi. Sebagai informasi tambahan, Yupi juga menguasai pangsa pasar yang signifikan di beberapa negara ASEAN lainnya, seperti Malaysia (21,2 persen), Singapura (17,2 persen), dan Thailand (23,4 persen). Pada 30 September 2024, perusahaan memiliki dua fasilitas produksi dengan kapasitas produksi tahunan sekitar 93.000 ton dan satu fasilitas pengemasan. Secara keseluruhan, IPO Yupi menawarkan peluang investasi yang menarik, namun investor perlu mempertimbangkan secara cermat faktor-faktor fundamental dan valuasi perusahaan sebelum mengambil keputusan investasi.
Ringkasan Poin Penting:
- IPO PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk dengan target pendanaan Rp 2,1 triliun.
- Rasio DER yang rendah (0,28 kali) menunjukkan struktur keuangan yang sehat.
- Pangsa pasar dominan di segmen permen jeli di Indonesia dan beberapa negara ASEAN.
- NPM yang tinggi (20%) dibandingkan rata-rata sektor (9,6%).
- Harga penawaran saham tergolong premium dibandingkan emiten sejenis.
- Potensi pertumbuhan yang didukung oleh sektor FMCG yang relatif stabil dan permintaan yang meningkat.
- Alokasi dana untuk modal kerja dan capex.