Harga Emas Melesat, Pedagang Emas di Pasar Beringharjo Yogyakarta Raup Untung dari Serbuan Penjual
Kenaikan harga emas yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir membawa angin segar bagi para pedagang emas di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. Lonjakan harga emas ini memicu peningkatan aktivitas jual beli, di mana banyak masyarakat bergegas menjual kepemilikan emas mereka, terutama perhiasan yang sudah tidak terpakai atau mengalami kerusakan.
Seli, seorang pemilik toko emas di Pasar Beringharjo, mengungkapkan adanya peningkatan jumlah pelanggan yang signifikan, mencapai 50 persen sejak harga emas mulai merangkak naik dua minggu lalu. "Banyak yang datang untuk menjual, dan saya sudah memiliki pelanggan tetap," ujarnya.
Harga emas yang ditawarkan bervariasi tergantung pada kadar kemurniannya. Emas muda dihargai sekitar Rp 700.000 per gram, sementara emas tua dengan kadar 17 karat dihargai mulai dari Rp 1.300.000, dan emas 22 karat mencapai Rp 1.500.000 per gram. Harga emas Antam bahkan sempat menembus angka Rp 2.000.000 per gram.
"Harga perhiasan juga bervariasi, tergantung pada kadar emas yang terkandung di dalamnya," jelas Seli.
Mayoritas pelanggan yang datang ke tokonya menjual perhiasan lama atau rusak, seperti anting yang kehilangan pasangannya, kalung yang putus, atau gelang yang tidak lagi utuh. "Kebanyakan barang yang dijual adalah yang sudah tidak terpakai. Ini adalah kesempatan yang baik untuk menjual saat harga sedang tinggi," tambahnya.
Emas-emas yang dibeli dari pelanggan kemudian akan dilebur dan diolah kembali menjadi emas batangan.
Pedagang emas lainnya di Pasar Beringharjo, Umi, juga merasakan dampak positif dari kenaikan harga emas. Ia mencatat peningkatan transaksi sebesar 25 persen. Menurutnya, saat ini, pelanggan yang datang lebih banyak menjual logam mulia atau emas batangan, selain perhiasan rusak.
"Banyak yang menjual di sini karena tahu harga sedang tinggi. Para penjual juga sudah paham dengan perkembangan harga," kata Umi.
Walaupun peningkatannya tidak sebesar yang dialami Seli, Umi tetap menyambut baik lonjakan transaksi ini. "Peningkatan transaksi hanya sekitar 25 persen, tidak terlalu tinggi," ujarnya.
Umi juga menegaskan bahwa tokonya hanya fokus pada pembelian emas, bukan penjualan. Oleh karena itu, pelanggan yang datang umumnya bertujuan untuk menjual kembali investasi emas mereka saat harga sedang tinggi. "Kami khusus membeli, tidak menjual barang," tegasnya.