Prabowo: Indonesia Siap Hadapi Kebijakan Tarif Impor AS dengan Kemandirian Ekonomi
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk menghadapi segala ketentuan tarif impor yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS), dengan mengandalkan kekuatan ekonomi dalam negeri. Pernyataan ini disampaikan saat acara Gerakan Indonesia Menanam di Banyuasin, Sumatera Selatan, pada Rabu (23/4/2025).
Prabowo menekankan bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk menggerakkan ekonomi secara mandiri. Pemerintah tidak akan terpancing untuk menyalahkan negara lain, melainkan memilih jalur perundingan dan negosiasi yang konstruktif. Keyakinan ini didasarkan pada potensi swasembada pangan yang akan dicapai Indonesia.
"Kita sekarang punya kemampuan. Kita akan menggerakkan ekonomi dengan kekuatan kita sendiri. Kita tidak akan memaki-maki negara lain. Kita dihantam tarif berapa-pun, berunding, akan negosiasi, kita hormati," ujar Prabowo.
Presiden juga menegaskan bahwa Indonesia tidak akan menyerah atau meminta belas kasihan dari pihak lain. Semangat kemandirian dan kepercayaan pada kekuatan sendiri menjadi landasan utama dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
"Kita tidak akan pernah menyerah. Kita tidak akan pernah berlutut, kita tidak akan pernah mengemis. Kita tidak akan pernah minta-minta (belas) kasihan orang lain. Tidak perlu dikasihani, Bangsa Indonesia tidak perlu dikasihani," tegas Prabowo.
Sebelumnya, pada Selasa (22/4/2025), Prabowo juga membahas isu tarif timbal balik saat bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato Seri Ahmad Zahid bin Hamidi, di Istana Merdeka, Jakarta. Saat itu, Prabowo menyatakan masih menunggu laporan dari tim negosiasi yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Washington DC.
"Ini saya belum bertemu Pak Airlangga. Saya enggak tahu jam berapa dia datang, saya menunggu laporan beliau," kata Prabowo.
Sebagai informasi tambahan, pemerintah AS sebelumnya mengumumkan potensi penerapan tarif impor timbal balik sebesar 32 persen untuk Indonesia. Namun, pemberlakuan tarif ini ditunda selama 90 hari untuk memberikan ruang bagi negosiasi lebih lanjut.
Berikut poin penting yang ditekankan Presiden Prabowo:
- Indonesia menghormati kebijakan tarif impor AS.
- Indonesia akan mandiri secara ekonomi.
- Indonesia akan berunding dan bernegosiasi.
- Indonesia percaya pada kekuatan sendiri.
- Indonesia tidak akan meminta belas kasihan.
- Indonesia menuju swasembada pangan.