Aktor Fachri Albar Kembali Berurusan dengan Hukum Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Aktor Fachri Albar kembali menjadi sorotan publik setelah penangkapannya oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat atas dugaan penyalahgunaan narkoba. Penangkapan ini terjadi di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan pada hari Minggu, 20 April 2025, sekitar pukul 20.00 WIB. Informasi ini dikonfirmasi oleh Wakasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKP Avrilendy Akmam.

Menurut keterangan pihak kepolisian, Fachri Albar ditangkap dalam keadaan sadar di rumahnya. Hasil tes urine menunjukkan bahwa aktor tersebut positif mengonsumsi narkotika. Namun, jenis narkotika yang dikonsumsi belum diungkapkan secara detail oleh pihak kepolisian. Rencananya, informasi lengkap mengenai jenis narkotika dan barang bukti yang ditemukan akan disampaikan pada konferensi pers yang akan diadakan.

Setelah penangkapannya, Fachri Albar menjalani pemeriksaan kesehatan di Polres Metro Jakarta Barat. Pantauan media menunjukkan Fachri Albar tampak tertunduk saat keluar dari gedung Polres Metro Jakarta Barat. Ia mengenakan jaket abu-abu, celana panjang berwarna cokelat, dan sandal jepit hitam. Ia berusaha menutupi wajahnya dengan tudung jaket dan masker putih.

Kejadian ini bukan pertama kalinya Fachri Albar berurusan dengan hukum terkait narkoba. Sebelumnya, pada tahun 2007, nama Fachri Albar sempat masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Saat itu, polisi menemukan kokain di kamarnya ketika menangkap seorang buronan kasus ekstasi yang sempat menginap di rumah ayahnya, Ahmad Albar. Ahmad Albar juga sempat ditangkap karena menyimpan ekstasi dan menyembunyikan buronan.

Pada tahun 2018, Fachri Albar kembali ditangkap di kediamannya. Pihak kepolisian menemukan sejumlah barang bukti, termasuk sabu, dumolid, camlet, dan puntung ganja bekas pakai. Akibatnya, ia menjalani rehabilitasi selama tujuh bulan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur.

Penangkapan Fachri Albar ini menambah daftar panjang selebriti Indonesia yang terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Kasus ini menjadi pengingat akan bahaya narkoba dan pentingnya upaya pencegahan serta rehabilitasi bagi para pengguna narkoba.