Ancaman Hujan Ekstrem di Jakarta hingga 11 Maret: BPBD Imbau Kewaspadaan Warga

Ancaman Hujan Ekstrem di Jakarta hingga 11 Maret: BPBD Imbau Kewaspadaan Warga

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh warga Jakarta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan lebat hingga ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung hingga 11 Maret 2025. Peringatan ini dikeluarkan berdasarkan prediksi cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Dalam keterangan resmi yang diunggah di akun Instagram @bpbdjakarta, disebutkan bahwa sejumlah faktor atmosfer, seperti sirkulasi siklonik dan fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO), berkontribusi pada peningkatan potensi pembentukan awan hujan yang signifikan.

BPBD Jakarta menekankan pentingnya pemantauan kondisi cuaca dan ketinggian muka air secara berkala. Warga diimbau untuk secara aktif memantau informasi ketinggian muka air melalui laman resmi bpbd.jakarta.go.id/waterlevel. Sebagai langkah antisipatif, BPBD juga menyediakan buku panduan kesiapsiagaan banjir yang dapat diunduh melalui tautan berikut: http://tiny.cc/bukusakusiagabanjir. Aplikasi JAKI dapat dimanfaatkan untuk melaporkan potensi genangan atau banjir, sementara situs pantaubanjir.jakarta.go.id menyediakan informasi terkini mengenai kondisi banjir di wilayah Jakarta. Dalam situasi darurat, warga dapat menghubungi nomor telepon darurat 112 yang beroperasi selama 24 jam tanpa biaya.

Imbauan kewaspadaan ini sejalan dengan pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. Usai meninjau warga terdampak banjir di GOR Otista, Jakarta Timur pada Rabu (5/3/2025), Gubernur Pramono menyampaikan peringatan terkait potensi curah hujan tinggi yang diperkirakan akan terjadi antara tanggal 11 hingga 20 Maret 2025, berdasarkan prakiraan BMKG. Meskipun menekankan pentingnya kewaspadaan, Gubernur Pramono meminta warga untuk tidak panik. Ia mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan proaktif dalam menghadapi potensi ancaman hujan dan banjir, tanpa bersikap pasif atau abai terhadap risiko yang ada.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, lanjut Gubernur Pramono, berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada warga yang terdampak. Aparat pemerintah diinstruksikan untuk memberikan pelayanan terbaik dan Pemprov akan berupaya maksimal untuk meringankan beban warga yang terdampak bencana hidrometeorologi ini. Pemprov Jakarta memastikan akan bertanggung jawab penuh dalam mengantisipasi, mengupayakan, dan melakukan segala upaya yang diperlukan untuk meminimalisir dampak negatif dari potensi hujan ekstrem tersebut.

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan warga Jakarta untuk menghadapi potensi hujan ekstrem:

  • Pantau Cuaca: Rajin memantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan BPBD Jakarta.
  • Pantau Ketinggian Muka Air: Periksa secara berkala ketinggian muka air melalui situs bpbd.jakarta.go.id/waterlevel.
  • Siapkan Rencana Kontingensi: Memiliki rencana evakuasi dan persiapan logistik jika terjadi banjir.
  • Laporkan Genangan/Banjir: Segera laporkan genangan atau banjir melalui aplikasi JAKI.
  • Hubungi Darurat: Hubungi 112 dalam keadaan darurat.
  • Unduh Buku Panduan: Unduh buku panduan kesiapsiagaan banjir melalui http://tiny.cc/bukusakusiagabanjir

Dengan langkah-langkah antisipatif dan kewaspadaan bersama, diharapkan dampak dari potensi hujan ekstrem di Jakarta dapat diminimalisir.