Investigasi Keracunan Massal di Cianjur, Program Makan Bergizi Gratis Dievaluasi

Badan Gizi Nasional (BGN) bergerak cepat menanggapi insiden keracunan massal yang menimpa puluhan siswa MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur, Jawa Barat. Diduga, keracunan tersebut berkaitan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah berjalan. Kepala BGN, Dadan Hindayana, langsung terjun ke lapangan untuk meninjau kondisi para siswa dan melakukan investigasi mendalam.

Kunjungan Dadan ke Cianjur, pada Rabu, 23 April 2025, tidak hanya sebatas menjenguk para korban. Ia juga menyempatkan diri untuk memeriksa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cianjur, unit yang bertanggung jawab dalam penyediaan makanan untuk program MBG di wilayah tersebut. SPPG Cianjur sendiri telah beroperasi sejak 15 Januari 2026, melayani sembilan sekolah dengan memproduksi ribuan porsi makanan setiap harinya.

"Musibah keracunan ini adalah kejadian pertama, berbagai penyebab terus kami ditelusuri dengan teliti," ujar Dadan, menekankan komitmen BGN untuk mengungkap akar permasalahan. Saat ini, sampel makanan telah dikirimkan ke Labkesda Provinsi Jawa Barat untuk dianalisis, dan hasilnya diperkirakan akan keluar dalam waktu 7-10 hari.

Sebagai langkah antisipasi, BGN telah mengambil langkah-langkah konkret, termasuk penambahan satu Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pelaksanaan program MBG. SOP baru ini mewajibkan sisa makanan untuk dibersihkan di SPPG, bukan di sekolah, guna meminimalisir potensi kontaminasi. Selain itu, BGN juga berencana untuk memberikan pelatihan tambahan kepada sumber daya manusia (SDM) di lapangan, dengan tujuan meningkatkan kualitas dan keamanan pangan.

Dadan mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian ini dan menegaskan bahwa kesehatan anak-anak adalah prioritas utama. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu hasil investigasi resmi. BGN berjanji akan memperketat sistem pengawasan dan pelatihan di seluruh SPPG, bukan hanya sebagai respon terhadap kasus ini, tetapi juga untuk membangun sistem pangan sekolah yang kuat, aman, dan berkelanjutan.

Berikut adalah poin-poin penting yang menjadi fokus BGN:

  • Investigasi mendalam: Mencari tahu penyebab pasti keracunan massal dengan melibatkan laboratorium dan tenaga ahli.
  • Evaluasi SOP: Meninjau dan memperbarui Standar Operasional Prosedur (SOP) program MBG untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
  • Peningkatan SDM: Memberikan pelatihan tambahan kepada petugas SPPG untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan pangan.
  • Pengawasan ketat: Memperketat sistem pengawasan terhadap seluruh SPPG untuk memastikan standar keamanan pangan terpenuhi.
  • Sistem pangan berkelanjutan: Berupaya membangun sistem pangan sekolah yang kuat, aman, dan berkelanjutan untuk menjamin kesehatan dan gizi anak-anak.

Kejadian di Cianjur ini menjadi perhatian serius bagi BGN dan menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas dan keamanan program Makan Bergizi Gratis di seluruh Indonesia. BGN berkomitmen untuk terus bekerja keras demi mewujudkan generasi penerus bangsa yang sehat dan berkualitas.