Serangan Bersenjata Guncang Kashmir, Puluhan Turis Asing Jadi Korban
Tragedi berdarah mengguncang wilayah Kashmir, India, ketika sekelompok orang bersenjata menyerang rombongan turis di kawasan Pahalgam. Insiden tragis ini, yang terjadi di wilayah yang dikenal dengan keindahan alamnya, telah merenggut nyawa puluhan orang dan melukai banyak lainnya. Serangan ini sontak menuai kecaman keras dari berbagai pemimpin dunia.
Peristiwa bermula ketika orang-orang bersenjata memberondong tembakan ke arah rombongan turis yang tengah berada di Baisaran, sebuah padang rumput yang terletak tidak jauh dari Pahalgam. Situasi panik langsung pecah. Para turis berhamburan menyelamatkan diri di tengah suara tembakan yang membahana. Tim medis dan aparat keamanan segera dikerahkan ke lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan dan melakukan investigasi.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dengan tegas mengutuk serangan tersebut. Melalui platform media sosialnya, Trump menyampaikan solidaritasnya kepada India dan menegaskan komitmen Amerika Serikat dalam melawan terorisme. Kecaman serupa juga datang dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Ketua Komisi Eropa, Ursula Von der Leyen. Mereka menyampaikan belasungkawa mendalam kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, langsung mempersingkat kunjungan kerjanya ke Arab Saudi setelah mendengar kabar serangan tersebut. Modi menegaskan bahwa pemerintahannya akan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku dan memastikan mereka diadili sesuai hukum yang berlaku. Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah, juga langsung bertolak ke Srinagar, kota terbesar di Kashmir, untuk memimpin rapat koordinasi keamanan.
Pihak kepolisian setempat menyatakan bahwa operasi pencarian dan pengejaran terhadap para pelaku sedang gencar dilakukan. Aparat keamanan telah menutup akses ke lokasi kejadian dan memperketat pengamanan di seluruh wilayah Kashmir. Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, pihak berwenang menduga bahwa serangan ini terkait dengan kelompok militan yang selama ini aktif di wilayah tersebut.
Serangan ini menjadi pukulan telak bagi upaya pemerintah India untuk mempromosikan pariwisata di Kashmir. Wilayah yang dulunya menjadi surga bagi para pelancong itu kini kembali diwarnai dengan ketakutan dan kekhawatiran. Insiden ini juga menjadi pengingat akan kompleksitas masalah keamanan yang masih menghantui Kashmir, di mana konflik antara kelompok separatis dan pemerintah India telah berlangsung selama beberapa dekade.
Kashmir sendiri merupakan wilayah yang menjadi sengketa antara India dan Pakistan sejak tahun 1947. Kedua negara mengklaim wilayah tersebut secara keseluruhan dan telah terlibat dalam beberapa perang dan konflik bersenjata. Kehadiran ratusan ribu tentara India di Kashmir semakin memperkeruh suasana dan memicu ketegangan antara kedua negara.
Meskipun situasi keamanan di Kashmir sempat membaik dalam beberapa tahun terakhir, serangan seperti ini menunjukkan bahwa ancaman kekerasan masih nyata. Pemerintah India harus bekerja keras untuk memulihkan kepercayaan masyarakat dan memastikan keamanan bagi para wisatawan yang berkunjung ke wilayah tersebut.