Fokus Ketahanan Pangan, Prabowo Sebut Fluktuasi Pasar Saham Bukan Prioritas Utama

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa keamanan pangan nasional merupakan fondasi utama stabilitas negara. Dalam interaksinya dengan petani di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, pada Rabu (23/4/2025), Prabowo menyatakan bahwa fluktuasi pasar saham tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran selama kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi.

"Jika pangan kita aman, negara aman. Tidak perlu takut saham naik atau turun," ujarnya, menekankan pentingnya produksi pangan dalam negeri untuk menjaga ketahanan dan kemandirian bangsa. Ia juga menyoroti pentingnya pemerataan kekayaan negara agar seluruh masyarakat dapat merasakan manfaatnya.

Prabowo menyinggung adanya laporan ekonomi yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. "Ada yang mengatakan saya dibohongi oleh menteri-menteri saya, ada yang mengatakan ekonomi Indonesia hanya bagus di atas kertas, tidak di depan mata," ungkapnya, mengindikasikan perlunya evaluasi mendalam terhadap data dan informasi ekonomi yang diterima.

Menanggapi pertanyaan mengenai penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akibat ketidakpastian global, Prabowo menjelaskan bahwa pasar modal memiliki karakteristik fluktuatif. Ia mencontohkan situasi serupa yang terjadi di Amerika Serikat, di mana Presiden Donald Trump kala itu tidak terlalu khawatir karena fokus pada penguatan fundamental ekonomi.

"Pandangannya Trump enggak apa-apaan, ya (ada) saatnya akan naik lagi. Karena dia melakukan hal-hal yang memperkuat ekonomi AS," tuturnya.

Prabowo menegaskan bahwa Indonesia memiliki kekuatan untuk menghadapi dinamika pasar modal. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak merasa rendah diri dan optimis terhadap potensi yang dimiliki. Pemerintah akan terus berinvestasi untuk memperkuat fundamental ekonomi dan memastikan kekayaan negara dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.

Prabowo juga membedakan antara investasi di pasar modal dengan investasi langsung. Pasar modal cenderung berorientasi pada keuntungan jangka pendek, sementara investasi langsung lebih terencana dan bertujuan untuk pertumbuhan jangka panjang. Pemerintah akan fokus pada investasi yang memberikan dampak positif bagi perekonomian secara berkelanjutan.