Huayou Group Ambil Alih Investasi Baterai Kendaraan Listrik Setelah LG Mengundurkan Diri

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengumumkan bahwa perusahaan asal Tiongkok, Huayou Group, akan menggantikan LG Energy Solution dalam proyek pengembangan baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Keputusan ini diambil setelah LG, perusahaan asal Korea Selatan, menarik diri dari proyek yang merupakan bagian dari program 'Indonesia Grand Package'.

Bahlil menegaskan bahwa penarikan LG tidak akan mengganggu kelanjutan proyek strategis ini. Perubahan utama hanya terletak pada komposisi investor, di mana Huayou akan menggantikan peran LG dalam beberapa joint venture (JV). "Perubahan hanya terjadi pada level investor, di mana LG tidak lagi melanjutkan keterlibatannya pada JV 1, 2, dan 3 yang baru, dan telah digantikan oleh mitra strategis dari Tiongkok (China), yaitu Huayou, bersama BUMN kita," jelas Bahlil dalam keterangan resminya.

Pemerintah Indonesia, kata Bahlil, tetap berkomitmen penuh untuk mendukung pengembangan industri baterai kendaraan listrik di dalam negeri. Pergantian investor dipandang sebagai dinamika yang wajar dalam proyek investasi berskala besar. Pemerintah akan terus mengawal proyek ini hingga selesai dan memastikan bahwa semua mitra yang terlibat tetap memegang komitmen mereka.

"Proyek ini sudah berjalan, sebagian telah diresmikan dan mulai produksi, dan sisanya akan terus kami kawal hingga tuntas sesuai target. Tidak ada yang berubah dari tujuan awal yaitu menjadikan Indonesia sebagai pusat industri kendaraan listrik dunia," tegas Bahlil.

Proyek ambisius ini awalnya disepakati antara Indonesia dan LG Energy Solution pada tanggal 18 Desember 2020, dengan total investasi yang direncanakan mencapai 9,8 miliar dollar AS. Proyek ini mencakup seluruh rantai pasok baterai EV, mulai dari penambangan bahan baku hingga produksi sel baterai.

Sebagai bagian dari komitmen investasi ini, Presiden Joko Widodo telah meresmikan pabrik sel baterai EV pertama di Indonesia pada tanggal 3 Juli 2024. Pabrik yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat, ini merupakan hasil kerjasama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melalui PT HLI Green Power, dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 10 gigawatt hour (GWh).

Bahlil juga meyakinkan bahwa proyek ini tidak akan terpengaruh oleh ketegangan geopolitik global atau ketidakpastian ekonomi yang sedang berlangsung. Investasi senilai hampir 8 miliar dollar AS untuk pengembangan tahap berikutnya akan tetap berjalan sesuai rencana.

"Groundbreaking tahap lanjutan direncanakan dilakukan dalam tahun ini, sehingga tidak ada penghentian atau pembatalan investasi sebagaimana yang mungkin dikhawatirkan masyarakat," pungkasnya.

Berikut adalah poin-poin penting terkait proyek pengembangan baterai kendaraan listrik:

  • Pergantian Investor: LG Energy Solution digantikan oleh Huayou Group dari Tiongkok.
  • Komitmen Pemerintah: Pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk mendukung proyek ini.
  • Investasi Berkelanjutan: Investasi tahap berikutnya senilai hampir 8 miliar dollar AS tetap berjalan.
  • Target: Menjadikan Indonesia sebagai pusat industri kendaraan listrik dunia.
  • Pabrik yang Sudah Beroperasi: Pabrik sel baterai EV di Karawang telah beroperasi dengan kapasitas 10 GWh.