BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Terpadu Antisipasi Hujan Lebat

BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Terpadu Antisipasi Hujan Lebat di Awal Maret

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengumumkan rencana operasi modifikasi cuaca (OMC) terpadu yang akan berlangsung dari tanggal 10 hingga 20 Maret 2025. Langkah ini diambil sebagai antisipasi terhadap prediksi peningkatan intensitas hujan lebat dalam periode tersebut. Suharyanto menekankan bahwa tujuan utama OMC terpadu adalah untuk mereduksi curah hujan di berbagai wilayah Indonesia, guna meminimalisir potensi banjir susulan yang berdampak lebih luas dan parah dibandingkan dengan kejadian banjir yang baru saja terjadi.

"Prediksi menunjukkan peningkatan signifikan curah hujan pada periode 10-20 Maret," jelas Suharyanto dalam keterangan resmi BNPB pada Jumat, 7 Maret 2025. "Operasi Modifikasi Cuaca Terpadu ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari peningkatan curah hujan tersebut."

Suharyanto juga memberikan evaluasi positif terhadap pelaksanaan OMC yang telah dimulai sejak Selasa, 3 Maret 2025. Meskipun OMC tidak mampu menghentikan hujan sepenuhnya, dampak positifnya terlihat pada pengurangan curah hujan di beberapa wilayah, khususnya di Jabodetabek. "Meskipun hujan tetap terjadi, kami melihat hasil yang signifikan dalam mengurangi intensitasnya," tambahnya. Evaluasi ini disampaikan Suharyanto saat meninjau lokasi banjir di Perumahan Sahara Indah Permai 3, Desa Satria Jaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Di lokasi tersebut, genangan air setinggi 30 sentimeter masih terlihat di depan gapura perumahan. Genangan ini disebabkan oleh letak perumahan yang lebih rendah daripada jalan utama, serta kendala pada sistem saluran air. BNPB telah mengerahkan tim untuk membantu proses penyedotan air menggunakan pompa guna mempercepat surutnya genangan tersebut. Perumahan Sahara Indah Permai 3 merupakan salah satu wilayah yang terdampak banjir cukup parah sejak Selasa, 3 Maret lalu, dan saat ini proses pemulihan masih berlangsung.

Selain upaya teknis seperti OMC dan penyedotan air, Suharyanto juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat. Ia mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu mematikan aliran listrik ketika terjadi banjir untuk mencegah risiko sengatan listrik akibat korsleting. Kesadaran masyarakat akan pentingnya tindakan pencegahan ini dinilai sangat krusial dalam meminimalisir dampak bencana hidrometeorologi. BNPB terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi.

Berikut poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Prediksi hujan lebat 10-20 Maret 2025.
  • Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) terpadu untuk mereduksi curah hujan.
  • Evaluasi positif OMC tahap awal di Jabodetabek.
  • Peninjauan lokasi banjir di Perumahan Sahara Indah Permai 3, Bekasi.
  • Genangan air masih terjadi akibat kondisi geografis dan infrastruktur.
  • Imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mematikan listrik saat banjir.
  • Koordinasi dan pemantauan berkelanjutan oleh BNPB.