Umat Berduka, Jenazah Paus Fransiskus Disemayamkan di Basilika Santo Petrus
Ratusan ribu umat Katolik dari seluruh dunia diperkirakan akan membanjiri Vatikan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus. Jenazah pemimpin tertinggi umat Katolik tersebut telah tiba di Basilika Santo Petrus pada Rabu (23/4) pagi waktu setempat, menandai dimulainya masa berkabung bagi Gereja Katolik Roma.
Prosesi pemindahan jenazah Paus Fransiskus dari Casa Santa Marta, kediaman pribadinya selama 12 tahun masa kepausannya, menuju Basilika Santo Petrus menjadi momen yang mengharukan. Para pengusung jenazah, dengan khidmat, membawa peti kayu sederhana yang berisi jenazah Paus sejauh 500 meter. Iring-iringan ini dipimpin oleh para kardinal yang mengenakan jubah merah, melantunkan mazmur dan doa-doa. Kerumunan umat yang telah menunggu sejak pagi di halaman Basilika Santo Petrus menyaksikan prosesi ini dengan penuh khidmat dan rasa duka yang mendalam.
Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di depan Altar Pengakuan Dosa di dalam Basilika Santo Petrus. Umat diberi kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir selama tiga hari, mulai Rabu (23/4) hingga Jumat (25/4). Pihak Vatikan telah mengatur jadwal kunjungan bagi publik, dengan mempertimbangkan kapasitas dan keamanan Basilika. Pada hari Rabu, Basilika dibuka untuk umum mulai pukul 11.00 hingga tengah malam. Pada hari Kamis, umat dapat mengunjungi dari pukul 07.00 hingga tengah malam, dan pada hari Jumat dari pukul 07.00 hingga pukul 19.00 waktu setempat.
Pemakaman Paus Fransiskus dijadwalkan akan berlangsung pada Sabtu (26/4). Acara ini diperkirakan akan dihadiri oleh ratusan ribu orang, termasuk para pemimpin dunia dan anggota kerajaan dari berbagai negara. Beberapa tokoh penting yang diperkirakan akan hadir antara lain Presiden Amerika Serikat (AS), Presiden Prancis, Presiden Ukraina, dan Putra Mahkota Kerajaan Inggris.
Setelah prosesi penghormatan selesai, peti jenazah Paus Fransiskus akan dibawa ke Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, gereja yang sangat dicintainya. Di sana, jenazah Paus Fransiskus akan dimakamkan di dalam tanah dan diberi batu nisan sederhana dengan tulisan nama Latinnya: Fransiskus. Keputusan ini menjadikannya Paus pertama dalam lebih dari satu abad yang dimakamkan di luar Vatikan. Pemilihan Basilika Santa Maria Maggiore mencerminkan devosi Paus Fransiskus kepada Bunda Maria dan keinginannya untuk dimakamkan di tempat yang dekat dengan hati umat Katolik Roma.
Berita tentang wafatnya Paus Fransiskus telah menyebar ke seluruh dunia, memicu ungkapan belasungkawa dari berbagai pemimpin agama dan politik. Banyak yang mengenang Paus Fransiskus sebagai sosok yang rendah hati, penuh kasih, dan berdedikasi untuk melayani umat manusia. Warisan kepemimpinannya akan terus menginspirasi generasi mendatang.