Kasus Dugaan Tabrak Lari yang Menewaskan Bocah di Bekasi Terhambat Minimnya Bukti

BEKASI, JAWA BARAT - Penyelidikan kasus dugaan tabrak lari yang mengakibatkan seorang anak perempuan berinisial A meninggal dunia di Desa Cikedokan, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengalami kendala. Pihak kepolisian dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Bekasi menghadapi tantangan signifikan akibat minimnya bukti dan saksi di lokasi kejadian.

Kompol Sugihartono, Kepala Satlantas Polres Metro Bekasi, menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya mengembangkan penyelidikan meskipun menghadapi keterbatasan. "Saksi dan alat bukti masih sangat minim, namun kami terus melakukan pengembangan dan tidak akan berhenti," ujarnya kepada media.

Sejauh ini, pihak kepolisian baru berhasil memeriksa tiga orang saksi, termasuk ibu korban dan dua orang warga yang berada di sekitar lokasi kejadian. Upaya pengumpulan bukti juga dilakukan dengan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi. Sayangnya, rekaman CCTV yang ada tidak mengarah langsung ke tempat kejadian perkara (TKP), sehingga menyulitkan identifikasi pelaku.

"Ada CCTV, tetapi tidak mengarah ke lokasi kejadian, ini yang menjadi kendala," jelas Kompol Sugihartono.

Menyadari keterbatasan yang ada, Satlantas Polres Metro Bekasi telah berkoordinasi dengan Satuan Reskrim Polres Metro Bekasi untuk membantu penyelidikan kasus ini. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan perspektif baru dan sumber daya tambahan dalam mengungkap pelaku tabrak lari.

"Karena kemampuan Satlantas terbatas, kami meminta bantuan dari Reskrim untuk membantu penyelidikan," tambah Kompol Sugihartono.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, jasad bocah perempuan berusia enam tahun itu ditemukan di depan sebuah warung di Desa Cikedokan, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Korban diduga menjadi korban tabrak lari di Jalan Raya Cibening-Cikedokan pada Jumat (18/4/2025) pagi. Penemuan jasad korban pertama kali dilaporkan oleh pemilik warung kelontong yang hendak membuka tokonya.

Menurut keterangan Kapolsek Cikarang Barat, AKP Tri Bintang, korban ditemukan dalam posisi bersandar di samping tumpukan sampah plastik di depan warung. Kondisi ini semakin memperkuat dugaan bahwa korban menjadi korban tabrak lari dan tergeletak di lokasi tersebut.

Pihak kepolisian terus berupaya mengumpulkan informasi dan bukti-bukti lain yang dapat membantu mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku tabrak lari. Masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian ini diimbau untuk segera menghubungi pihak kepolisian.

Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Penyelidikan kasus tabrak lari yang menewaskan bocah di Bekasi terkendala minimnya bukti dan saksi.
  • Polisi telah memeriksa saksi dan rekaman CCTV, namun belum membuahkan hasil.
  • Satlantas Polres Metro Bekasi berkoordinasi dengan Satreskrim untuk membantu penyelidikan.
  • Jasad korban ditemukan di depan warung dalam kondisi bersandar pada tumpukan sampah.