Aksi Brutal Pelajar Usai Ujian Sekolah Picu Bentrokan di Kampung Melayu
Bentrokan di Kampung Melayu Diduga Dipicu Aksi Pelajar
Kampung Melayu, Jakarta Timur, diwarnai kericuhan yang melibatkan sekelompok pelajar dan warga setempat. Insiden ini terjadi pada Rabu dini hari (23/4/2025) dan diduga kuat dipicu oleh aksi penyerangan yang dilakukan para pelajar setelah menyelesaikan ujian sekolah.
Menurut keterangan Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, para pelajar tersebut melakukan konvoi dan menyerang warga di Jalan Otista. Aksi ini diduga sebagai bentuk euforia setelah menyelesaikan ujian sekolah. "Mereka melakukan keliling dan melakukan penyerangan terhadap warga di Jalan Otista dalam rangka selesainya ujian sekolah," ujarnya kepada wartawan.
Kejadian bermula sekitar pukul 23.20 WIB. Sekelompok remaja berjumlah sekitar 50 orang, menggunakan sepeda motor, menyerang warga Tanjung Lengkong RW 06, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. Aksi penyerangan ini dilakukan secara tiba-tiba dan tanpa provokasi. Warga yang merasa terancam kemudian melakukan perlawanan.
Akibat perlawanan warga, para pelajar panik dan melarikan diri. Sebagian dari mereka bahkan bersembunyi di sebuah hotel yang berada di dekat lokasi kejadian. Aparat kepolisian berhasil mengamankan 19 remaja yang bersembunyi tersebut.
Video amatir yang merekam kejadian ini kemudian viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat puluhan pelajar berseragam putih abu-abu memadati Jalan Raya Otista. Mereka berjalan kaki, berlarian, dan mengendarai sepeda motor, bahkan sampai naik ke trotoar dan menutup jalur khusus bus TransJakarta. Akibatnya, arus lalu lintas di jalan tersebut sempat terhenti.
Kapolsek Jatinegara, Kompol Samsono, membenarkan adanya kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya telah mengamankan sejumlah pelajar yang terlibat dalam bentrokan. Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
Dampak Bentrokan:
- Keresahan warga Kampung Melayu
- Kemacetan lalu lintas di Jalan Raya Otista
- Kerusakan fasilitas umum (jika ada)
- Potensi trauma bagi warga yang menjadi korban penyerangan
Pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya para pelajar, untuk tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu ketertiban umum dan merugikan orang lain. Setiap permasalahan sebaiknya diselesaikan dengan cara yang baik dan sesuai dengan hukum yang berlaku.