Pocket Garden: Strategi Inovatif Pemprov DKI Jakarta dalam Memperluas Ruang Terbuka Hijau

Pocket Garden: Solusi Inovatif untuk Meningkatkan Ruang Terbuka Hijau di Jakarta

Minimnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta menjadi perhatian serius. Direktur AT Kearney, Shirley Santoso, dalam acara Jakarta RISE#20: Path Towards TOP 20 Global City pada Kamis (6/3/2025), menyoroti pentingnya inovasi dalam menambah RTH untuk mencapai standar kota yang layak huni. Salah satu solusi yang diusulkan adalah pengembangan pocket garden, atau kebun kecil di lahan-lahan yang tidak terpakai. Ide ini terinspirasi dari keberhasilan Bangkok dalam memanfaatkan ruang-ruang terluang untuk menciptakan area hijau yang signifikan, meskipun skala lahannya terbatas. Pendekatan ini menekankan efisiensi ruang dan pemanfaatan teknologi untuk memaksimalkan dampak positif terhadap lingkungan.

Lebih lanjut, Shirley Santoso menekankan perlunya pendekatan multi-faceted. Selain pocket garden, pembangunan taman vertikal juga dipertimbangkan sebagai solusi untuk mengatasi keterbatasan lahan. Saat ini, luas RTH di Jakarta hanya mencapai 34,451 juta meter persegi atau 5,356 persen dari total luas wilayah, jauh di bawah target ideal 30 persen yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Kesenjangan ini menggarisbawahi urgensi upaya peningkatan RTH sebagai langkah krusial dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota yang ramah lingkungan dan layak huni. Keberadaan RTH yang memadai tak hanya berdampak positif pada kualitas udara dan kesehatan masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.

Namun, upaya perluasan RTH bukanlah satu-satunya fokus untuk menjadikan Jakarta sebagai kota layak huni. Shirley juga menyoroti pentingnya peningkatan akses air bersih. Saat ini, cakupan sistem perpipaan air bersih di Jakarta baru mencapai 50 persen. Target peningkatan cakupan hingga 100 persen pada tahun 2030 menjadi prioritas utama. Selain itu, pembangunan tanggul laut raksasa juga dianggap penting, bukan hanya sebagai mitigasi bencana, tetapi juga sebagai sumber air tawar baru bagi penduduk Jakarta. Proyek infrastruktur berskala besar ini akan berkontribusi signifikan dalam meningkatkan ketahanan kota terhadap perubahan iklim dan menyediakan akses yang lebih baik terhadap sumber daya air bersih bagi masyarakat.

Kesimpulannya, strategi komprehensif yang mencakup pengembangan pocket garden, pembangunan taman vertikal, peningkatan cakupan sistem perpipaan air bersih, dan pembangunan tanggul laut raksasa merupakan langkah-langkah penting untuk mewujudkan visi Jakarta sebagai kota global yang berkelanjutan dan layak huni. Integrasi berbagai solusi ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan kualitas lingkungan dan kehidupan warga Jakarta.

Berikut poin-poin penting yang perlu diperhatikan untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota layak huni:

  • Peningkatan Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) melalui pengembangan pocket garden dan taman vertikal.
  • Peningkatan cakupan akses air bersih melalui pengembangan sistem perpipaan.
  • Pembangunan tanggul laut raksasa sebagai mitigasi bencana dan sumber air tawar.
  • Pencapaian target RTH ideal 30% sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007.
  • Pemanfaatan teknologi dan efisiensi ruang dalam pengembangan RTH.