Intel Akan Merasionalisasi Operasi dengan Mengurangi 20% Tenaga Kerja
Raksasa teknologi Intel berencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang signifikan, berdampak pada lebih dari seperlima tenaga kerjanya. Langkah ini diumumkan sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk merampingkan operasi perusahaan dan memangkas inefisiensi birokrasi. PHK ini menandai perubahan strategis di bawah kepemimpinan CEO baru, Tan Lip-Bu, yang baru menjabat bulan lalu.
Inisiatif PHK yang direncanakan, yang pertama di bawah kepemimpinan Tan, bertujuan untuk merevitalisasi perusahaan chip yang telah menghadapi tantangan selama bertahun-tahun. Tan Lip-Bu bertujuan untuk mengarahkan Intel kembali ke budaya yang didorong oleh inovasi teknik dan keunggulan operasional. Langkah ini mengikuti laporan sebelumnya tentang restrukturisasi internal, termasuk potensi perubahan dalam metode pembuatan chip dan strategi kecerdasan buatan (AI).
CEO yang baru menjabat ini sebelumnya mengindikasikan perlunya "keputusan sulit" untuk mengatasi masalah yang mengakar dalam struktur organisasi Intel. Ini termasuk mengurangi lapisan manajemen menengah yang dinilai lambat dan terlalu besar. Selain itu, Tan sedang merestrukturisasi tim kepemimpinannya, dengan divisi-divisi chip utama sekarang melapor langsung kepadanya.
Pengumuman ini menyusul pengurangan tenaga kerja yang signifikan pada Agustus 2024, di mana Intel mengungkapkan rencana untuk memangkas 15% dari jumlah karyawannya, atau sekitar 15.000 posisi. PHK tahun 2024 adalah bagian dari rencana penghematan biaya sebesar 10 miliar dollar AS yang ditujukan untuk tahun ini, dan didorong oleh sejumlah faktor, termasuk biaya operasional yang tinggi, margin yang menyusut dalam bisnis PC dan pusat data, dan kebutuhan untuk investasi yang signifikan dalam chip AI.
Perusahaan yang berbasis di Santa Clara, California, mempekerjakan 108.900 orang pada akhir tahun 2024. PHK ini akan memposisikan perusahaan untuk bersaing lebih efektif di pasar chip yang dinamis dan berkembang pesat.
Alasan PHK Intel
Beberapa faktor utama yang mendorong keputusan Intel untuk melakukan PHK besar-besaran meliputi:
- Inefisiensi Birokrasi: Intel berupaya untuk merampingkan operasinya dan mengurangi lapisan manajemen yang dianggap menghambat pengambilan keputusan dan inovasi.
- Persaingan di Pasar AI: Intel tertinggal dari para pesaing seperti Nvidia di pasar chip AI yang sedang berkembang pesat. Investasi dalam teknologi AI memerlukan alokasi sumber daya yang signifikan.
- Biaya Operasional yang Tinggi: Intel menghadapi biaya operasional yang tinggi, yang memengaruhi profitabilitasnya.
- Margin yang Menyusut: Margin di segmen PC dan pusat data Intel menyusut karena persaingan dan perubahan permintaan pasar.
Implikasi PHK Intel
PHK ini akan memiliki implikasi yang signifikan bagi Intel dan industri teknologi secara keseluruhan. Beberapa implikasi potensial meliputi:
- Restrukturisasi Internal: Intel akan mengalami restrukturisasi internal yang signifikan untuk menyesuaikan diri dengan tenaga kerja yang lebih ramping dan fokus yang diperbarui pada inovasi teknik.
- Penghematan Biaya: PHK akan membantu Intel menghemat biaya operasional dan meningkatkan profitabilitas.
- Fokus pada AI: Intel kemungkinan akan meningkatkan investasinya dalam teknologi AI untuk mengejar ketertinggalannya dari para pesaing.
- Dampak pada Karyawan: PHK akan berdampak pada ribuan karyawan Intel dan keluarga mereka. Perusahaan diharapkan memberikan dukungan transisi kepada karyawan yang terkena dampak.
PHK yang direncanakan oleh Intel mencerminkan lanskap kompetitif yang berubah dengan cepat di industri teknologi. Perusahaan perlu beradaptasi dengan perubahan permintaan pasar dan berinvestasi dalam teknologi baru untuk tetap relevan dan sukses.