Perubahan Iklim Ancam Target Panen Padi Jawa Tengah: Strategi Kolaborasi Diperlukan

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, baru-baru ini menyampaikan kekhawatiran mendalam mengenai dampak perubahan iklim dan masa pancaroba terhadap sektor pertanian di provinsinya. Ancaman kekeringan yang semakin nyata diperkirakan akan mengganggu produktivitas lahan pertanian dan berpotensi menurunkan hasil panen secara signifikan.

Dalam acara gerakan menanam padi serentak yang diadakan di Desa Puluhan, Kecamatan Trucuk, Klaten, pada hari Rabu, 23 April 2025, Luthfi mengungkapkan target ambisius Jawa Tengah untuk mencapai produksi padi sebesar 11 juta ton per tahun. Guna mewujudkan target tersebut di tengah tantangan iklim yang semakin kompleks, ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, TNI, Polri, dan seluruh elemen masyarakat.

Luthfi menegaskan bahwa swasembada pangan bukanlah tugas yang dapat dipikul sendiri oleh para petani. Ia menyerukan kolaborasi lintas sektoral dan dukungan penuh dari berbagai pihak untuk mengatasi kendala yang ada. Gerakan menanam padi serentak ini sendiri merupakan inisiatif yang digagas oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, dan dilaksanakan secara nasional di 14 provinsi penghasil padi.

Presiden Prabowo dalam arahannya mengapresiasi upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan luas lahan pertanian, khususnya untuk tanaman padi. Ia optimis bahwa langkah ini merupakan bagian krusial dari upaya mewujudkan swasembada pangan di Indonesia. Prabowo juga menyampaikan visi besarnya, bahwa Indonesia berpotensi memimpin revolusi hijau kedua di dunia melalui pencapaian sektor pertaniannya. Cita-cita ini, menurutnya, dapat dicapai dengan kerja keras dan strategi yang tepat.

Berikut adalah poin-poin penting yang disampaikan:

  • Tantangan Perubahan Iklim: Kekeringan mengancam hasil panen padi di Jawa Tengah.
  • Target Produksi: Jawa Tengah menargetkan 11 juta ton padi per tahun.
  • Kolaborasi: Pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat harus bersinergi.
  • Inisiatif Nasional: Gerakan menanam padi serentak diinisiasi oleh Presiden Prabowo.
  • Swasembada Pangan: Upaya peningkatan lahan pertanian untuk mencapai swasembada.
  • Revolusi Hijau: Indonesia berpotensi memimpin revolusi hijau kedua.

Dengan tantangan yang ada, pencapaian target swasembada pangan membutuhkan strategi adaptasi dan mitigasi yang efektif terhadap perubahan iklim. Pemerintah daerah, dengan dukungan dari pemerintah pusat dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk menjaga stabilitas produksi pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.