Rio de Janeiro Dinobatkan Sebagai Ibu Kota Buku Dunia 2025 oleh UNESCO

Rio de Janeiro, Brasil, terpilih menjadi Ibu Kota Buku Dunia untuk tahun 2025 oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Pengumuman ini menandai pengakuan atas komitmen kota tersebut dalam mempromosikan literasi dan akses terhadap buku bagi seluruh lapisan masyarakat.

Menurut Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, Rio de Janeiro memiliki tanggung jawab untuk mengimplementasikan program-program literasi yang inovatif dan meningkatkan minat baca di seluruh kota sepanjang tahun 2025. Pemilihan Rio de Janeiro didasarkan pada kualitas program-programnya, yang dinilai relevan dan memiliki dampak yang luas.

Kota ini berencana untuk menyelenggarakan serangkaian kegiatan literasi yang beragam, yang mencakup:

  • Festival buku dan pameran yang menampilkan penulis lokal dan internasional.
  • Lokakarya dan seminar tentang menulis, membaca, dan penerbitan.
  • Program penjangkauan masyarakat untuk meningkatkan akses buku di daerah-daerah terpencil dan kurang mampu.
  • Inisiatif digital untuk mempromosikan literasi melalui platform online.

Rio de Janeiro akan menggantikan Strasbourg, Prancis, yang saat ini memegang gelar Ibu Kota Buku Dunia. Kota-kota lain yang pernah menyandang gelar bergengsi ini termasuk Kuala Lumpur (Malaysia, 2020), Tbilisi (Georgia, 2021), dan Guadalajara (Meksiko, 2022).

Penetapan Rio de Janeiro sebagai Ibu Kota Buku Dunia bertepatan dengan perayaan Hari Buku Sedunia setiap tanggal 23 April. Hari Buku Sedunia sendiri ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1995 untuk menghormati buku dan penulis, serta untuk mendorong semua orang, terutama kaum muda, untuk menemukan kesenangan membaca dan menghargai kontribusi tak ternilai dari mereka yang berkontribusi pada kemajuan sosial dan budaya.

Tanggal 23 April dipilih sebagai Hari Buku Sedunia karena merupakan tanggal peringatan kematian beberapa penulis ternama dunia, termasuk William Shakespeare, Miguel de Cervantes, dan Inca Garcilaso de la Vega. Pemilihan tanggal ini menjadi simbol untuk menghormati warisan sastra dunia.

UNESCO bekerja sama dengan organisasi-organisasi internasional dari industri perbukuan, seperti perpustakaan, penerbit, dan penjual buku, untuk menyelenggarakan perayaan Hari Buku Sedunia setiap tahunnya. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya buku dan membaca dalam kehidupan masyarakat.

Dengan ditetapkannya Rio de Janeiro sebagai Ibu Kota Buku Dunia 2025, diharapkan dapat memacu semangat literasi dan meningkatkan akses terhadap buku di seluruh dunia. Inisiatif ini juga memberikan kesempatan bagi Rio de Janeiro untuk memamerkan kekayaan budaya dan sastra Brasil kepada dunia internasional.