Kinerja Gemilang BCA di Kuartal I 2025: Laba Tumbuh Double Digit, Salurkan Kredit Hampir Rp 1.000 Triliun
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengumumkan hasil kinerja keuangan yang solid untuk kuartal pertama tahun 2025. Bank swasta terbesar di Indonesia ini berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan dan penyaluran kredit yang ekspansif.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis, BCA membukukan laba bersih sebesar Rp 14,1 triliun pada kuartal I-2025. Capaian ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 9,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan laba ini didorong oleh pertumbuhan kredit yang kuat dan peningkatan pendapatan operasional.
Dari sisi penyaluran kredit, BCA mencatatkan angka Rp 941 triliun per Maret 2025. Angka ini meningkat 12,6 persen secara year on year (YoY). Pertumbuhan kredit ini didorong oleh meningkatnya permintaan pembiayaan di berbagai sektor ekonomi.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menjelaskan bahwa momentum Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan penyaluran kredit. Selain itu, ekspansi pembiayaan di berbagai sektor juga menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan kredit BCA.
Rincian Pertumbuhan Kredit BCA:
- Kredit Korporasi: Tumbuh 13,9 persen menjadi Rp 443,4 triliun.
- Kredit Komersial: Naik 9,9 persen menjadi Rp 137,4 triliun.
- Kredit UKM: Meningkat 12,9 persen menjadi Rp 124,5 triliun.
- Kredit Konsumer: Naik 11,3 persen menjadi Rp 225,7 triliun, didorong oleh:
- KPR: Naik 10,5 persen menjadi Rp 135,3 triliun.
- KKB: Tumbuh 12,3 persen menjadi Rp 67,1 triliun.
- Pinjaman Konsumer Lainnya (termasuk Kartu Kredit): Naik 13,9 persen menjadi Rp 23,3 triliun.
Selain itu, BCA juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam penyaluran kredit ke sektor berkelanjutan. Kredit ke sektor ini tumbuh 19 persen menjadi Rp 235 triliun, yang setara dengan 25 persen dari total portofolio pembiayaan BCA.
Kualitas aset BCA tetap terjaga dengan baik, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) yang stabil di level 2 persen.
Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BCA juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,5 persen menjadi Rp 1.193 triliun. CASA (Giro dan Tabungan) menjadi kontributor utama dengan pertumbuhan 8,3 persen menjadi Rp 979 triliun, atau sekitar 82 persen dari total DPK.
Peningkatan volume transaksi digital juga menjadi salah satu faktor kunci dalam pertumbuhan DPK BCA. Frekuensi transaksi nasabah meningkat 19 persen menjadi 9,9 miliar transaksi, dengan kontribusi terbesar berasal dari mobile dan internet banking yang mencatat 8,8 miliar transaksi, naik 22,2 persen secara tahunan.
Dari sisi pendapatan, Pendapatan Bunga Bersih (NII) BCA mencapai Rp 21,1 triliun, naik 7,1 persen secara tahunan. Pendapatan selain bunga juga tumbuh 8,1 persen menjadi Rp 6,8 triliun. Secara keseluruhan, total pendapatan operasional BCA mencapai Rp 27,9 triliun, tumbuh 7,4 persen secara tahunan. Rasio biaya terhadap pendapatan (CIR) BCA tercatat sebesar 28,5 persen.
Dengan kinerja yang solid di kuartal I-2025, BCA menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penyaluran kredit yang berkelanjutan dan inovasi dalam layanan perbankan digital.