Pertemuan penting berlangsung di Kantor Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) pada hari Rabu, mempertemukan pucuk pimpinan Lippo Group, James Riyadi dan John Riyadi, dengan sejumlah konsumen proyek Meikarta. Menteri PKP, Maruarar Sirait, memfasilitasi pertemuan ini sebagai upaya mencari solusi komprehensif atas berbagai permasalahan yang membelit proyek ambisius tersebut.

Kehadiran James dan John Riyadi di Kementerian PKP, Jakarta Pusat, menandai babak baru dalam upaya penyelesaian sengketa yang telah berlangsung lama. Mereka tiba sekitar pukul 16.15 WIB dan langsung menyapa serta bersalaman dengan para konsumen Meikarta yang hadir. Gestur ini diharapkan menjadi sinyal positif dalam membangun kembali kepercayaan dan membuka ruang dialog yang konstruktif.

Menteri Maruarar Sirait mengungkapkan bahwa inisiatif pemanggilan ini telah mendapatkan dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto. Presiden menekankan pentingnya pembelaan dan pengembalian hak-hak masyarakat yang terdampak proyek Meikarta. Dukungan ini memberikan legitimasi dan kekuatan pada upaya mediasi yang sedang berlangsung.

Sebelumnya, Menteri Maruarar telah melayangkan undangan kepada John Riyadi. Namun, karena John sedang berada di luar negeri, pertemuan tersebut ditunda hingga yang bersangkutan dapat hadir secara langsung. Ketegasan Menteri Maruarar menunjukkan komitmennya untuk memastikan bahwa semua pihak yang berkepentingan terlibat secara aktif dalam proses penyelesaian masalah.

Pemanggilan ini merupakan respons atas banyaknya pengaduan yang diterima oleh Kementerian PKP terkait proyek Meikarta. Pengaduan tersebut berasal dari berbagai sumber, termasuk Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan layanan pengaduan khusus perumahan 911. Pada tanggal 10 April 2025, sebanyak 26 konsumen apartemen Meikarta yang tergabung dalam Perkumpulan Komunitas Peduli Konsumen Meikarta (PKPKM) bahkan mendatangi langsung Kementerian PKP untuk menuntut hak-hak mereka.

Ketua PKPKM, Yosafat Erland, mengungkapkan bahwa total kerugian yang dialami oleh para anggotanya diperkirakan mencapai Rp 4,5 miliar. Yosafat sendiri mengaku mengalami kerugian sebesar Rp 320 juta dan telah menghentikan cicilan sejak dua tahun lalu. Para konsumen menuntut ganti rugi berupa unit apartemen atau pengembalian uang yang telah dibayarkan (refund). Mereka merasa tertarik untuk membeli apartemen Meikarta karena promosi yang masif dan janji-janji yang terlihat menjanjikan.

Dengan dipertemukannya pihak Lippo Group dan perwakilan konsumen, diharapkan solusi terbaik dapat ditemukan, memberikan keadilan bagi konsumen dan keberlanjutan bagi proyek Meikarta. Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam mengembalikan kepercayaan publik terhadap industri properti dan menjamin hak-hak konsumen di masa depan.

Tuntutan Konsumen Meikarta:

• Ganti rugi unit apartemen yang sesuai.
• Pengembalian dana (refund) atas pembayaran yang telah dilakukan.

Harapan dari Pertemuan:

• Solusi yang adil bagi konsumen.
• Keberlanjutan proyek Meikarta.
• Pemulihan kepercayaan publik terhadap industri properti.