Misteri Kematian Alumni UGM di Sleman: Polisi Periksa Saksi, Kampus Ungkap Status Akademik

Penemuan Jenazah Alumni UGM di Kamar Kos Menggemparkan Sleman

Kasus penemuan jenazah Muhammad Nastain (MN), seorang alumni Program Magister (S2) Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), di sebuah kamar kos di Padukuhan Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman, masih menjadi misteri. Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap penyebab kematian pria asal Semarang tersebut.

Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo, menyatakan bahwa pihaknya telah memeriksa empat orang saksi terkait kasus ini. Pemeriksaan saksi-saksi ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dan petunjuk yang dapat mengungkap tabir kematian MN. "Masih proses, masih dalam pemeriksaan saksi-saksi. Sementara empat orang saksi (yang dimintai keterangan)," ujar Edy.

Jenazah MN pertama kali ditemukan oleh pemilik kos, Dimas, setelah menerima laporan dari penghuni lain yang mencium bau tidak sedap dari lantai dua. Kecurigaan itu mendorong Dimas untuk memeriksa kamar MN yang ternyata tidak terkunci. Pemandangan mengerikan menyambutnya, tubuh MN tergeletak bersimbah darah dan dalam kondisi mulai membusuk. Dimas segera melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua RT setempat.

"Jadi ceritanya anak kos ada yang WA saya ngabarin kalau ada bau nggak enak di lantai 2," jelas Dimas. "Jadi saya coba (buka) gordennya, ternyata udah ini (korban tergeletak). Jadi saya langsung turun ke Pak RT," ujarnya menambahkan.

Klarifikasi UGM Terkait Status Alumni

Menanggapi pemberitaan yang beredar, Sekretaris Universitas Gadjah Mada, Andi Sandi, memberikan klarifikasi terkait status akademik MN. Andi Sandi membenarkan bahwa MN adalah alumni UGM yang lulus pada tahun 2021. Namun, Andi Sandi menegaskan bahwa setelah kelulusannya, tidak ada catatan atau keterlibatan lebih lanjut yang menunjukkan hubungan kerja antara MN dengan UGM.

"Jadi beliau adalah alumni kita, almarhum itu adalah alumni kita," ujar Andi Sandi. "Sampai saat ini kami belum melihat ada relasinya kembali dengan UGM. Jadi almarhum setelah lulus itu tidak ada hubungan kerja dengan UGM," jelasnya.

Pihak fakultas juga membantah rumor yang menyebutkan bahwa MN sedang menempuh studi S3 di UGM. Setelah dilakukan pengecekan, tidak ditemukan data pendaftaran atau aktivitas akademik MN di jenjang doktoral.

"Belum ada data masuk di Fakultas Biologi sampai sekarang," ungkap Andi.

Kesaksian Penghuni Kos dan Informasi Tambahan

MN dikenal sebagai penghuni lama di kos tersebut dan digambarkan oleh sesama penghuni sebagai pribadi yang baik. Dimas, pemilik kos, juga menyampaikan hal serupa. "Dia itu salah satu yang lama. Anaknya baik," tutur Dimas.

Meski beredar informasi bahwa MN sedang menempuh studi doktoral (S3) dan sempat mengajar, belum diketahui secara pasti di mana MN melanjutkan pendidikan atau mengajar. Informasi ini masih simpang siur dan belum dapat dikonfirmasi kebenarannya.

Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, membenarkan penemuan jenazah MN dalam kondisi bersimbah darah. Polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian MN dan motif di balik kejadian tragis ini.

"Diketemukan bahwa korban sudah dalam kondisi tergeletak dan bersimbah darah," kata Riski.

Berikut adalah poin-poin penting dalam kasus ini:

  • MN adalah alumni S2 Biologi UGM yang ditemukan tewas di kamar kosnya.
  • Polisi telah memeriksa empat saksi terkait kasus ini.
  • UGM mengklarifikasi bahwa MN tidak memiliki hubungan kerja dengan UGM setelah lulus.
  • Rumor tentang MN yang sedang menempuh S3 di UGM dibantah oleh pihak fakultas.
  • MN dikenal sebagai pribadi yang baik oleh sesama penghuni kos.
  • Penyelidikan masih terus berlangsung untuk mengungkap penyebab kematian MN.